Footer 1

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Seminar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Seminar. Tampilkan semua postingan

2012/05/19

Akber Jogja Edisi Special


2012/04/26

HOT NEWS: LFL #2 di Surabaya


2012/03/17

Saya Terlalu Banyak Berbicara

Awalnya, setahun terakhir saya merasa lebih banyak bicara daripada berkarya. Saya memang tetap berkarya. Saya tetap berusaha profesional. Tapi saya merasa output kreatif yang saya hasilkan belum mencapai tahapan hebat. Sekali lagi, slogan itu menghantam saya sendiri: Good is not enough!
Jangan-jangan karena saya mulai terjebak rutinitas. Jangan-jangan karena saya mulai merasa nyaman dengan kondisi keseharian saya sendiri. Jangan-jangan... Karena saya terlalu banyak bicara. 

Refleksi saya pada apa yang saya lakukan sepanjang 2011 kemarin menunjukkan ketidakefektifan saya dalam memanfaatkan waktu saya yang memang terbatas ini.

Gawat!

Kesadaran seperti inilah yang tercetus di kepala saya saat mulai memikirkan untuk melakukan perjalanan ini: menjelajahi 40 kota dalam 40 hari untuk berbagi, berdiskusi, bersilaturrahim, bercengkerama membincangkan hal-hal apa saja untuk memajukan negeri ini. Dengan siapapun yang saya temui dalam perjalanan ini.

Pada 2011, bekerja sebagai Managing Director di Petakumpet – perusahaan kreatif yang saya dirikan bersama teman-teman Diskomvis  ISI1994 – adalah tanggung jawab utama saya. Di sela-sela kesibukan itu, saya sebisa mungkin mencoba memenuhi undangan dari beberapa pihak untuk sharing, tukar menukar pengalaman, seminar, workshop tentang kreativitas, entrepreneur, creativepreneur, creative giving, hal-hal yang main idea-nya adalah kreatif. Sepanjang 2011 itu, setidaknya saya melakukan presentasi rata-rata 4-6 kali sebulan, sekitar 50an kali setahun, di banyak tempat di negeri ini.

Saya mulai dikenal sebagai pembicara kreatif. Bahkan dianggap motivator (duh!). Bahkan diminta menjadi khotib Jumatan. Menjadi mentor bisnis. Menjadi coach presentasi. Menjadi apapun, yang intinya saya harus berbicara di depan banyak orang. Melihat ke belakang, saat saya SD lalu SMP, dimana saya menderita gagap alias sulit bicara di depan umum: ini adalah keajaiban yang nyata buat saya. Sungguh!

Tapi ketika saya mulai memikirkan dengan tenang: ternyata menjadi pembicara tidak pernah menjadi impian saya yang terbesar. Saya gali lebih dalam lagi – jika Allah mengijinkan – saya lebih ingin dikenal sebagai kreator. Sebagai orang yang menghasilkan karya-karya yang hebat. Sebagai pencipta. Bukan sebagai pembicara. Apalagi motivator.

Berbicara itu – dari pengalaman saya setelah lebih dari 300 kali presentasi – bukanlah hal yang sulit. Selama kita menggeluti dan menjalankan apa yang kita bicarakan, semuanya akan mengalir lancar. Permasalahannya adalah, ternyata hal-hal hebat di luar berbicara itu mulai jarang saya lakukan. Waktu saya tersita untuk mengurusi hal-hal regular di kantor, terbang kesana-kemari bertemu klien atau memenuhi undangan, brainstorm dengan tim kreatif untuk menghasilkan iklan yang mahal tapi agak kompromis, hal-hal seperti itu. Saya merasa kurang syarat untuk hanya membicarakan hal-hal yang sama, award yang itu-itu juga, cerita-cerita tentang kesuksesan masa lalu.

Lalu muncullah pemikiran ekstrem ini: bagaimana jika saya puasa untuk tidak berbicara dulu dengan publik dalam waktu tertentu. Hanya untuk fokus pada minat utama saya: menjadi kreator. Saya kira itu ide menarik. Saya merasa excited

Tapi saya melihat lagi fenomena yang sedang berlangsung progresif di negeri ini: kreativitas sedang menjadi primadona. Ekonomi kreatif sedang ngebut membangun pondasi pengembangannya, bahkan dengan mendirikan kementerian sendiri. Jika saya menarik diri di titik ini, tiba-tiba saya merasa bersalah.

Selama ini, kalau kita bicara tentang kreativitas, yang paling sering mendapat porsi adalah teman-teman yang berada di kota besar, utamanya di ibukota propinsi. Jakarta, Bandung, Jogja, Semarang, Surabaya, Denpasar, Medan, Palembang, dst. Tapi teman-teman di kota-kota yang size dan aksesnya lebih kecil, jarang mendapatkan porsi untuk bisa mengenal, memahami dan memanfaatkan gelombang baru yang bernama ekonomi kreatif ini. Padahal, di era serba internet seperti sekarang: semua fasilitas online yang menghubungkan ujung jari kita dengan seluruh informasidi dunia sudah banyak tersedia.

Teman-teman di kota-kota kecil itu - termasuk Rembang, kota kelahiran saya - hanya memerlukan api kecil untuk menyalakan passion. Memantapkan keyakinan. Menghidupkan mimpi. Membaca peluang yang berseliweran. Mereka adalah orang-orang cerdas dan pekerja keras yang hanya perlu ditemani, untuk bergerak merangkai masa depan dari tempatnya berpijak. Menjadi sukses dan berakar di tempatnya sendiri, tak berkiblat ke Jakarta, London, New York atau kota-kota besar lainnya. Karena jamannya, telah memungkinkan itu semua terjadi.

SBY dari Pacitan. Boediono dari Blitar. Soekarno dari pinggiran Surabaya. Jokowi dari Solo. Wahyu Aditya dari Malang. KH Mustofa Bisri dari Rembang.


Harus ada yang bergerak untuk menumbuhkan bintang-bintang baru, yang mampu bertahan dari kemilau ibukota. Berjuang habis-habisan untuk sukses di kotanya masing-masing. Agar negeri ini bisa maju serempak, tidak hanya terpusat pergerakannya. Jika pemerintah begitu sibuknya sehingga tak melihat ruang-ruang kosong ini, saya memilih tidak menyalahkan. Saya memilih untuk bergerak. Jika memungkinkan, bekerjasama tentu akan jauh lebih baik.

Jadi, beginilah deal-nya: saya akan melunasi hutang saya untuk semampu saya berkontribusi membangun fondasi mindset - character building kalo kata Bung Karno - dengan berkeliling di 40 kota selama 40 hari berturut-turut untuk melaksanakan Creative Sharing dan Creative Giving

Mengapa 40 hari? 

Entahlah, saya hanya merasa angka 40 itu menyimpan aura spiritual. Dan saya pernah belajar, jika ingin menanamkan sebuah habit (kebiasaan) tertentu, minimal membutuhkan waktu 40 hari sebagai pondasinya. Pengen membiasakan Sholat Tahajud, cobalah merutinkannya dalam 40 hari. Pengen ahli menulis, cobalah menulis setiap hari selama 40 hari. 40 hari adalah pondasi. Semacam syarat untuk sukses setelah melewati jam terbang 10.000 jam ala Malcolm Gladwell di Outliers.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_jDXHO-sQFew32tAl7LdP6Oh4LopXchuD6pk8cN_bd4pr8Niixw9v_uhs5uECxkSAttQgVQBm-53GCQDulSX9dkIX1DmOe_-wJfM_yETU147wBznrREYWfVEjPyMnhqLA8IJzmBSRRjY-/s1600/malcolm_gladwell_outliers-796414.jpg

Jadi setiap hari akan ada 2 kegiatan sekaligus yang saya lakukan di setiap kota: Creative Sharing dengan komunitas kreatif, kampus atau umum dengan EO profesional. Dan setelahnya atau sebelum acara itu – di hari yang sama – melaksanakan acara Creative Giving: berbagi dengan teman-teman di panti asuhan, anak-anak yatim, mereka yang kekurangan. Acaranya bisa berupa penyampaian bantuan, nonton film bareng, seminar gratis, pengajian bersama, apa saja yang sesuai dengan kontekstual permasalahan yang kita temui di kota tersebut. Akan menarik juga jika Creative Giving ini bisa bekerjasama dengan teman-teman di Akademi Berbagi, Tangan Di Atas, Pagi Berbagi, Sedekah Rombongan atau komunitas-komunitas berbasis kebaikan yang lain.

Setelah berembug dengan Mas Iqbal dan teman-teman Rekarupa yang mempunyai idealisme yang sama besarnya untuk bergerak memajukan negeri ini lewat pemberdayaan anak-anak bangsa, disusunlah sebuah rangkaian acara yang bertajuk ‘Berbagi Ide Segar’, 20 Mei – 29 Juni 2012 melewati 40 kota se-Jawa Bali. Acara ini juga melibatkan Koperasi Kreatif Bebarengan yang didirikan oleh teman-teman di Petakumpet yang akan menyiapkan merchandise dan bekerjasama dengan pihak-pihak yang ingin memperkenalkan produk-produk kreatifnya ke 40 kota.

Bagimana dengan kota-kota yang tidak dilewati perjalanan ini, Mas? 

Nah, itu juga jadi concern saya. Jika kota Anda tidak dilewati dan jaraknya tidak terlalu jauh, saya sarankan untuk datang. Beberapa kota mungkin bertiket, beberapa mungkin gratis tergantung kerjasama dengan EO lokalnya. Tapi jika tidak memungkinkan juga - misalnya untuk yang di Kalimatan, Sumatera dan luar pulau lainnya - teman-teman di Rekarupa sudah menyiapkan website khusus untuk acara ini  - tunggu launching-nya - yang berisi laporan perjalanan dan liputan, serta live streaming acaranya. Agar gaung dan spiritnya menyebar ke seluruh negeri.
Kembali ke pemikiran awal saya di atas, setelah acara ini saya akan puasa berbicara di depan publik sampai akhir tahun, 31 Desember 2012. Bukan karena apa-apa, tapi saya merasa inilah hal yang harus saya lakukan jika saya mau fokus menggapai cita-cita. Inilah konsekuensi pilihan yang harus saya ambil, walaupun itu sulit. Jadi – dengan segala hormat - jika ada teman-teman yang merencanakan untuk mengundang saya di 2012 ini: mohon disesuaikan jadualnya dengan kunjungan saya di kota-kota yang telah saya tuliskan ini. Insya Allah cara-cara untuk bekerjasama dengan EO utama acara ini (Rekarupa) akan diumumkan segera, minggu depan.

Saat saya berpuasa bicara setelah perjalanan 40 hari ini, fokus saya akan tertuju pada rencana IPO (Initial Public Offering) PT. Petakumpet Creative Network pada 2015 besok, 3 tahun sejak sekarang, saat saya berusia 40 tahun. Masih banyak kekurangan yang harus saya dan tim di Petakumpet perbaiki untuk menuju IPO tersebut, sebagai salah satu milestone mewujudkan impian tergila untuk menjadi The Most Admired Company in The World pada tahun 2020.


Apakah impian itu akan menjadi kenyataan? Saya tak tahu. Saya dan tim saya di Petakumpet hanya bisa berdoa, berupaya sekeras mungkin. Melakukan hal-hal yang bisa kami lakukan dengan cara-cara yang terbaik dan tidak memusingkan hal-hal yang tidak atau belum bisa kami lakukan saat ini. Saya percaya, jika kami memiliki cukup keyakinan untuk terus melangkah, Tuhan akan tunjukkan jalan-Nya. Dan seringkali pula, Dia akan siapkan pertolongan dari arah yang tak pernah kita sangka-sangka.

Saya perlu menceritakan ini semua – utamanya sebagai cermin bagi diri saya sendiri – sekaligus sebagai penjelasan awal kepada teman-teman sekalian karena saya akan sangat membutuhkan dukungan, bantuan dan kerjasamanya untuk acara yang akan kami lakukan dalam waktu yang tidak lama lagi ini.


40 hari perjalanan mengelilingi pulau Jawa dan Bali – sambil tetap menjalankan tugas utama saya sebagai CEO Petakumpet secara mobile – adalah tantangan yang menarik sekaligus menggairahkan. iPad dan Blackberry akan menjadi mobile office saya selama perjalanan ini, sekaligus sebagai beta tester sistem manajemen baru bagi Petakumpet di masa depan.

Dan ah ya, selama perjalanan 40 hari itu saya mungkin juga akan jarang bertemu keluarga kecil yang saya cintai sepenuh-penuh hati saya. Buah hati saya Alia (4 bulan) yang sedang lucu-lucunya dan ibunya yang sedang imut-imutnya. Karena merekalah saya bersedia melakukan hal-hal beresiko seperti ini. Sebagai suami dan ayah, saya mungkin berbeda daripada kebanyakan suami dan ayah yang lain yang bisa tertib menjalani kewajibannya setiap hari berada di rumah. Jika pun saya tidak bisa selalu hadir di sisi orang-orang yang saya cintai, saya ingin selalu hadir di hati mereka, dimanapun saya berada. Karena saya membawa cinta itu di hati saya - selain membawa fotonya di BB dan dompet - kemanapun saya pergi.


Semoga Tuhan menemani perjalanan ini. Juga perjalanan Anda sekalian, teman-teman saya dalam menggapi impian masing-masing. Se-absurd apapun impian itu, semustahil apapun kelihatannya. Mustahil kan bahasa kita, manusia yang penuh keterbatasan. Tapi bersama-Nya: tak ada yang tak mungkin.

People with passion can change the world 
Steve Jobs

Inilah yang ingin saya lakukan. Mengubah dunia dengan impian dan tindakan-tindakan kecil, tapi didasari keyakinan. Dan konsistensi. Bukan karena mengikuti trend atau pendapat orang, tapi karena mempercayai suara hati. Dengan keyakinan ini, melangkah akan ringan. Resiko – sebesar apapun – akan tenang untuk dijalani.

Bismillah, mohon doanya untuk langkah awal ini. Semoga kita bisa berjumpa di kota-kota yang saya dan tim akan kunjungi. Insya Allah…

2011/11/18

Bali Creative Festival 2011




2011/09/27

Wedangan 9 Series 'Tantangan Kreatif'

Wedangan Creative Sharing Creative Giving


Menghadirkan Pidie Baiq & Ujang Koswara
(The Panas Dalam Institute Bandung)

Jum'at 30 September 2011 Jam 19.00 WIB bertempat di Indraloka Homestay, Jl. Cik Di Tiro 18 Yogyakarta (150 meter selatan Bunderan UGM)

FREE, Tidak Dipungut Biaya. Akan ada kotal amal untuk program creative giving**


**Creative Giving
Belajar menghargai sekaligus sebagai tanggung jawab profesi yang kita cintai, hal itulah yang menjadi alasan kuat penyelenggara memberi kesempatan kepada hadirin untuk belajar sambil beramal dengan memenuhi kotak amal yang tersedia, 100% isi dari kotak tersebut akan dibagi empat dengan perincian:
25% pertama
Diberikan kepada dua pembicara dengan tujuan memberi penghargaan yang setinggi-tingginya tanpa melihat nominal yang didapatkan.
25% kedua
Meyediakan sedikit konsumsi saat acara berlangsung.
25% ketiga
Penyelenggara yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam mengurus acara ini.
25% keempat
Disisihkan untuk pelaksanaan creative giving (penyampaian amal secara kreatif  dengan memberikan materi produktif, bukan konsumtif)

2011/08/15

Kuliah Sore Ramadhan 1432 H


2011/05/26

Wedangan DO GOOD with David Berman

2011/05/22

It's GOOD to DO GOOD


Nanti malam nih, Senin, 23 Mei 2011 jam 19.15 di Petakumpet. Sebuah pemanasan untuk menyambut David Berman dengan membincangkan pemikiran-pemikirannya lebih dulu di Wedangan.

Insya Allah saya akan mengulas bukunya David Berman 'DO GOOD DESIGN' secara kontekstual dg situasi Indonesia. Monggo diramaikan ya, semoga berkah buat semua, dan menjadi awal langkah bagaimana desainer bisa mengubah dunia. Salam :)

2011/05/20

Yuk Ikut Kontes PPKI 2011

Kontes Rencana Bisnis Kreatif

Kontes Rencana Bisnis adalah kontes ide bisnis di 14 subsektor Industri Kreatif yang diselenggarakan oleh Panitia Konvensi Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI) 2011, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Berikut ringkasan mengenai kontes ini
  1. GRATIS, tanpa biaya pendaftaran.
  2. Pendaftaran bisa dilakukan secara perorangan atau per tim. 1 tim maksimal terdiri dari 3 orang.
  3. Peserta terbagi dalam 2 kategori, yaitu ‘pelajar/mahasiswa’ dan ‘umum’ (di bawah usia 35 tahun).
  4. Unduh formulir pendaftaran dan template rencana bisnis singkat (untuk pelajar/mahasiswa | untuk umum), kirimkan melalui email konteskreatif@indonesiakreatif.net maksimal pada 23 Mei 2011 pada pukul 24.00.
  5. Tahapan kontes terdiri dari 3 tahap, yaitu penyisihan, semifinal, dan final.
  6. Pemenang utama akan memperoleh uang tunai sebesar Rp 25.000.000,00, bimbingan dari mentor (praktisi bisnis dan lembaga pendampingan UKM) untuk mewujudkan bisnisnya segera, dan kesempatan mengikuti program pelatihan/fasilitasi dari Pemerintah.
  7. Dewan juri terdiri dari praktisi bisnis yang terkenal dalam bidang masing-masing, yaitu: M. Arief Budiman (Managing Director – Petakumpet), Betti Alisjahbana (CEO – QB Creative), Iim Fahima (CEO – Virtual Consulting) dan Ligwina Hananto (CEO – QM Financial).
  8. Ketentuan detail  mengenai kontes rencana bisnis dapat dilihat pada dokumen berikut (untuk mengunduh klik disini )

Kontes Unjuk Karya Klip Kreatif

Unjuk Karya Klip Kreatif adalah kontes pembuatan konsep klip kreatif untuk sebuah lagu dari musisi Indonesia yang dipilih sendiri.  Berikut ringkasan aturan kontes ini,
  1. GRATIS, tanpa biaya pendaftaran.
  2. Pendaftaran bisa dilakukan secara perorangan atau per tim. 1 tim maksimal terdiri dari 5 orang.
  3. Peserta berasal dari kalangan pelajar (SMA/SMK/sederajat), mahasiswa, dan umum (di bawah usia 30 tahun).
  4. Unduh formulir pendaftaran dan template konsep klip kreatif, kirimkan melalui email klipkreatif@indonesiakreatif.net maksimal pada 23 Mei 2011 pada pukul 24.00.
  5. Tahapan kontes terdiri dari 2 tahap, yaitu penyisihan dan final.
  6. 5 peserta dengan konsep terbaik akan memperoleh kesempatan coaching session dengan sutradara klip terkenal dan memperoleh budget untuk mewujudkan konsep tersebut.
  7. Pemenang utama akan memperoleh uang tunai sebesar Rp 20.000.000,00 dan coaching session lanjutan.
  8. Calon coach terdiri dari sutradara klip terkenal, yaitu: Sim F, Anggun Priambodo, Edy Khemod, dan Anto Motulz.
  9. Ketentuan detail  mengenai kontes unjuk karya klip kreatif dapat dilihat pada dokumen berikut (untuk mengunduh klik disini )

Business Connect

Punya bisnis (sudah berjalan, maksimal selama 5 tahun) di bidang kreatif: Animasi & Videografi | Game Interaktif | Fesyen & Kerajinan | Digital ?

Jika ya, dapatkan kesempatan presentasi dan tampilkan karyamu di hadapan calon klien, calon investor, dan calon business coach potensial! Buka peluang dan majukan bisnismu!

Kirimkan PROFIL BISNIS (Company/Business Profile) kamu dalam bentuk PDF ke: BusinessConnect@IndonesiaKreatif.net paling lambat pada tanggal 31 Mei 2011 pukul 24.00 WIB.

Jangan lupa cantumkan data diri pemilik/tim manajemen, deskripsi dan contoh desain produk/jasa yang ditawarkan, prestasi (jika ada) dan pengalaman yang pernah diraih terkait bisnis yang dijalankan, serta alamat website dan data lain perusahaan.

Showcase

Punya karya di 14 subsektor Industri Kreatif? Jangan hanya disimpan sendiri, tunjukkan kreasi terbaikmu! Dapatkan kesempatan tampilkan karyamu untuk seluruh pengunjung di ajang nasional PPKI 2011 ini!

Pemilik karya akan memperoleh kesempatan diskusi dengan kurator kreatif untuk memperoleh masukan dan ide pengembangan.

Segera daftar di http://showcase.indonesiakreatif.net  dan unggah karya terbaikmu! Karya yang diunggah maksimal pada 31 Mei 2011 memiliki kesempatan lebih besar untuk dipilih menampilkan karyanya pada acara puncak PPKI 2011.

Sumber artikel dari sini

2011/05/15

Seminar DO GOOD David Berman

Scopa (Suryapalace Creative On Paper Award) bersama ADGI & Aikon  mempersembahkan:
Seminar David Berman 'Beyond Brand & Design'
Bagaimana melakukan branding dan mengkomunikasikan pesan yang menguntungkan dan bertanggung jawab

David Berman adalah seorang graphic designer dr Canada yang aktif menggaungkan perlunya setiap profesional yg bertanggung jawab terhadap komunikasi visual suatu produk/jasa untuk memperhatikan dampak dari rancangannya bagi masyarakat dan lingkungan di sekitarnya.

Lewat bukunya Do Good Design yg telah diterjemahkan ke dlm bahasa indonesia oleh penerbit Aikon, David ingin membagikan misi-nya tentang proses branding dan desain yang menjunjung etika dan justru jika dilakukan dengan baik mendatangkan profit bagi bisnisnya.
Ikuti sharing beliau yang sangat langka ini pada:
Jumat, 27 Mei 2011
Pk. 10.00 - 16.00
Fcone, fX Lifestyle 'Xnter lantai 7

Tiket early bird sampai 13 Mei 2011:
Rp. 600.000,-/orang atau Rp. 500.000,-/orang untuk pembelian minimal 5 tiket.
Mahasiswa/Pelajar Rp. 300.000,- atau Rp. 250.000,-/orang untuk pembelian minimal 5 tiket.
Khusus anggota ADGI dapatkan harga khusus, hubungi Siswanto di +62818930888

2011/04/18

See The Unseen: Creative Sharing Wedangan #6

 

Yang mau hadir silakan di Wedangan Special #6 bersama ADGI Jogja, Kementerian Perdagangan dan Indonesia Kreatif, Teras Javana Cafe, Kota Baru Jogja, Rabu 20 April 2011, FREE untuk umum :)
Topik yang akan saya bawakan: 'SEE THE UNSEEN' bagaimana bangsa Indonesia yang merupakan 'keturunan' bangsa Atlantis yang menjadi puncak peradaban dunia bisa belajar dari kreativitas Nabi Khidir. Sebuah creative mindset untuk menyiapkan format Indonesia versi 2.0, ketika Indonesia menjelma negeri yang maju dan dihormati warga dunia karena kreativitas dan manfaatnya untuk dunia. Semoga :)

2011/02/17

TDA di Wedangan Special ADGI Jogja

Rabu, 16 Februari 2011 pukul 19.30 WIB, Wedangan creative sharing creative giving special #5 terlaksana dengan suasana yang agak berbeda dari sebelumnya dikarenakan perlengkapan tambahan seperti kamera video dan perangkat live streaming yang akan merekam momentum bersejarah tersebut.

Dalam ruangan yang telah dipenuhi oleh sekitar 80an kawan-kawan yang hadir, Iqbal Rekarupa, Ketua ADGI Yogyakarta Chapter mempresentasikan apa dan mengapa Wedangan creative sharing creative giving itu ada. Selanjutnya acara tersebut dipandu oleh moderator M. Arief Budiman (program director ADGI pusat) dan inti acarapun dimulai.


Badroni Yuzirman (pendiri dan dewan penasehat TDA pusat, owner Manet Vision dan Actual Basic) memaparkan kisahnya. Berawal dari tiga toko busana muslimnya di Tanah Abang yang diterpa masalah bertubi-tubi, Mas Roni menyikapinya dengan kembali pada titik nol secara ikhlas. Di sanalah akhirnya Mas Roni menemukan solusi dari pola pikir kreatif yaitu menjadikan masalah yang hadir sebagai peluang untuk tumbuh dan berkembang. Tahun 2004, jualan via online adalah solusi yang dipilih untuk menjadikan waktu yang terbuang di perjalanan menuju outlet menjadi 0 menit, karena dapat memulai bekerja dari rumah. Di sela waktunya, ia berusaha memenuhi tugas mencari nafkah, juga mengembangkan bakat menulis di blog untuk menularkan pengalaman, dan dari situlah gagasan membentuk komunitas TDA muncul. 

Niat yang baik tersebut direspon positif oleh banyak kalangan, sehingga dari waktu yang singkat TDA mampu mengumpulkan banyak orang untuk menjadi member (jumlahnya sekitar 15.000 member) dan mau berbagi satu sama lain.


Try Atmojo (Direktur dan Business Development  Raxzel Creative dan Direktur TDA) menjelaskan, bahwa dalam dunia apapun khususnya bisnis, networking atau jaringan mutlak dibutuhkan. Networking bisa dicari dimanapun, salah satunya adalah di komunitas. TDA adalah salah satu komunitas yang telah dirasakan manfaatnya, sebagai ruang belajar, berbagi bahkan pasar dai produk yang dikembangkan. Dalam bisnis distro and clothing-nya melalui TDA, Mas Try menemukan solusi bisnis online dan mendapat manfaat berlipat.

Saptuari Sugiharto, pemilik Kedai Digital yang telah memiliki 52 gerai di 36 kota serta meraih Indonesia Young Entrepreneur Franchise & Business Opportunity Award 2010. Mas Saptu menyampaikan bahwa dalam berbisnis sangat penting untuk menjaga kredibilitas agar kepercayaan yang telah diberikan konsumen dapat terjaga, sehingga bisnis tersebut mampu bersaing saat banyak pihak yang mulai meniru yang kita lakukan dengan menjual produk/jasa serupa. Untuk terus maju, kita harus terus berinovasi, lebih cepat daripada kemampuan follower menjiplak ide kita.


Satya Brahmantya, Product Designer PT. Lunar Cipta Kreasi Yogyakarta yang fokus pada bisnis export furniture dengan konsep green dan sustaineble design menyampaikan bahwa, setiap komitmen yang dilakukan dengan konsisten maka suatu saat akan memetik hasilnya secara maksimal. Bram mengaku tidak memiliki kemampuan matang di bidang enterpreneur, tapi ia yakin mampu menghasilkan karya yang berkonsep dan artistik. Kesungguhannya ini membuahkan hasil dimana owner akhirnya merekrutnya sebagai salah satu pemegang saham.

Stay hungry, stay foolish” kutipan dari Steve Jobs pun disampaikan oleh moderator sebagai penanda usainya Wedangan Special #5. Sampai jumpa lagi dengan Wedangan berikutnya :)

*Tulisan oleh: Iqbal Rekarupa, Chairman ADGI Yogyakarta Chapter, aslinya berasal dari sini

2011/01/26

Ngobrol DKV di Semarang

2011/01/13

Creative Sharing di Wedangan Special

 
Saya akan sharing tentang 'Makin Kreatif, Makin Kaya, Makin Berguna' di acara Wedangan Special di Pameran Poster World Silent Day, Minggu 16 Januari 2010, Jam 19.00, di Bentara Budaya Jogja, silakan yang mau datang, GRATIS :)

2010/12/21

Seminar Bareng Om Saptuari


Bingung mau bisnis apa? Mau bikin usaha tapi bngung cari ide? Pengen punya usaha tapi gak punya modal?

KOPMA UMY proudly presents SEMINAR CREATIVEPRENEUR "cara kreatif menjadi pengusaha tanpa modal" 

Selasa, 11 Januari 2011, Gd. Ar Fahrudin B lantai 5 Kampus UMY 

Speaker : 
M. Arief Budiman (Managing Director Petakumpet , Penulis buku jualan Ide Segar, Kadiv Pengembangan Ekonomi Kreatif Bidang Periklanan dan Multimedia Kadin DIY / 2010, Programme Director ADGI Pusat (Asosiasi Desainer Grafis Indonesia) 
Saptuari Sugiarto (founder Kedai digital corp. , Provokator enterpreneur, Juara Wirausaha Mandiri ) 

Fasilitas: lunch, snack, pin, seminar kit, relasi bisnis, doorprize, resep2 memulai usaha tanpa mikir modal

Investasi: mahasiswa Rp 65.000,- (daftar 5 gratis 1 tiket) umum Rp 100.000,- (daftar 5 gratis 1 tiket) informasi hub : linggar 0878 388 07893 winda 085790351375 lintang 085641365425 Bery 081370966617 

Tempat pendaftaran di Kopma Business Center (FC Kopma UMY) Jl. Ringroad barat tamantirto, kasihan, bantul atau Loby gedung D kampus umy  

Support by : KEDAI DIGITAL, PETAKUMPET, UMY

2010/12/02

Seminar Managing Creativity di IM Telkom Bandung

2010/10/18

Menyihir dengan Tulisan

2010/10/13

Wedangan #3 Bareng ADGI Jogja


WEDANGAN creative sharing, creative giving yang telah lama dinantikan, akhirnya datang juga. 

Creative event garapan ADGI YOGYAKARTA CHAPTER dan dilaksanakan oleh Rekarupa Unconventional Media Specialist yang akan datang telah masuk pada edisi ketiga.

Marsudi atau Jendral Mukidevic yang lebih akrab dengan sapaan “lik di” (creative director) dan Junno Mahesa (Marketing Communication Officer) PT. Aseli Dagadu Djokdja akan berbagi mengenai pengalaman mereka menjelajahi industri kaos (T shirts). Dengan bermodalkan ide dan kreatifitas kemudian disulap menjadi sebuah produk komersial yang laku keras dipasaran baik di Yogyakarta maupun di Indonesia. “HOLOPIS KUNTUL BARIS Mendulang Gagasan nggak Habi-habis” itulah judul yang mereka pilih. Acara tersebut akan diselenggarakan pada Jum’at 22 Oktober 2010 di Dreamlab Building PT. Petakumpet, Jl. Kabupaten No. 77B, Sleman, Yogyakarta.

Konsep yang dibawa tetap yaitu sebagai wadah berbagi ilmu dan pengalaman bagi mereka para profesional senior industri kreatif khususnya desain grafis dan media belajar mempresentasikan karya, ide dan gagasan bagi para junior desainer grafis. Belajar menghargai profesi yang kita cintai, hal itulah yang menjadi alasan kuat penyelenggara memberi kesempatan kepada hadirin untuk memenuhi kotak amal yang tersedia, isi dari kotak tersebut akan dibagi empat dengan perincian:
25% untuk pembicara sebagai penghargaan atas apa yang telah dibagi/sampaikan,
25% untuk meyediakan sedikit konsumsi saat acara berlangsung,
25% untuk penyelenggara yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam mengurus acara ini dan
25% disisihkan untuk pelaksanaan creative giving (penyampaian amal secara kreatif/bersedekah dengan material produktif bukan material konsumtif).

Monggo silakan hadir berombongan, semoga manfaat untuk masa depan Anda, membuatnya lebih cerah lagi penuh berkah :)

2010/09/01

Bukber KMI ISI Jogja

2010/08/23

Tarawih di Sarang Desainer #2