Footer 1

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Award. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Award. Tampilkan semua postingan

2012/01/25

Award

Award
The FIM Site: Syukur Alhamdulillah, kata yang paling patut saya ucapkan ketika mendapat berita gembira atau hadiah indah dari seseorang. Kali ini saya akan sering-sering mengucapkan kalimat itu, karena saya baru saja mendapat award tambahan dari Adnan Teknik. Terima kasih ya sobat, semoga blog kalian semakin mantap dan sukses selalu, dan saya juga berharap pertemanan kita sesama blogger semakin erat. Amin yaa Rabbal Alamin. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih. 


Sebagai wujud rasa syukur, saya juga akan berbagai kebahagiaan ini kepada sahabat blogger yang sering datang berkunjung ke blog sederhana ini. Karena tema award ini adalah Top 10, Berarti saya akan berbagi award kepada sepuluh orang sahabat terbaik 
Adnan Teknik. Mereka adalah sebagai berikut:


  1. Dream of Love
  2. Venny Anneke
  3. Jarum Kompas
  4. Berbagi itu indah
  5. Drosophilla
  6. Affandy Murrad Site
  7. Fickha's System
  8. Little Princess Photograph
  9. Wisnu Prasetyo
  10. Blog De Dibujo

Semoga dengan adanya award ini, kita semakin terpacu untuk mengembangkan diri termasuk blog kesayangan kita. Sukses selalu kawan, bagi yang belum tercantum namanya jangan berkecil hati, teruslah menjalin hubungan baik sesama blogger, percayalah award itu akan datang menghampiri kalian semua. Terima kasih

2010/01/28

Ayo Ikut IGDA 2010














































































































Info selengkapnya tentang Indonesia Graphic Design Award silakan kunjungi: http://www.igda.web.id/

2008/12/03

50 Creative Enterpreneur Indonesia Versi Swa



Entahlah mengapa nama saya ikut-ikutan masuk di Majalah Swa untuk edisi ini. Rasanya saya tak punya dosa apapun yang membuat saya harus memikul beban ini. Disms-in orang-orang, dikasih selamat, diminta makan-makan...


Saya yang sama sekali tak tahu bagaimana mekanisme pemilihannya, tak pernah diwawancarai dan sampai majalah terbitpun juga tak dikonfirmasi atau mendapat satu copy gratisan majalahnya. Saya baru tahu setelah seorang teman baik memberi tahu saya: oalah, dasar saya memang wong ndeso kurang gaul...


Jika ini karena kesengajaan, saya akan bersyukur. Jika ini karena kesalahan redaksi memuat, saya pun akan bersyukur. Jika alasan masuknya nama saya untuk menggenapi 50 orang lantaran yang tersedia hanya 49 pun, pasti saya tetap bersyukur.

Saya ini lahir gak bawa apa-apa, disalahpahami tak tahu mesti bertanya ke siapa, mau ngajak makan-makan juga gak bisa semua, biarlah saya menyingkir di pinggir mendengarkan kaset Djunaidi pelawak kuno yang sedang Belajar Menjadi Guru Ngaji...

2008/11/19

Jepretan di Citra Pariwara 2008


Bareng Mas Taufik Dini Adv dan Mas Lulut JWT (Agency of The Year tahun ini), semoga nular


Trio Narsis bergaya standar (ngapain dipasang fotonya disini sih?)


Lihat siapa di dalam kurungan? Anak orang bukan?


Ampun Ded, tahun depan janji dapet gold deh! Ampun malam ini cuma dapet bronze!!!


Ayu, Dedy, Langlang, saya (yang motret)

2008/11/18

Bronze Itu Diukir 14 Tahun Lalu


Hari itu, 16 November 2008. Seperti de ja vu.
Kalau mau jujur sih, sebenernya bukan saya yang pantas naik panggung dan menerima piala Bronze Citra Pariwara untuk kategori Sinematografi ini. Seharusnya Mas Iman Brotoseno yang lebih pas, sutradara iklan PSA Gudang Garam 'Kemerdekaan Sejati'. Tapi kata Mas Iman nanti saja pas kategori The Best Director, dimana kita juga jadi salah satu finalisnya. Tapi ternyata tak ada metal buat kita di kategori ini, alhasil Mas Iman gak jadi naik panggung. Nasib...
Ada keharuan sejenak. Mimpi lama saat masih semester 1 di Diskomvis ISI Jogja, 1994 dulu. Membayangkan bahwa sebuah nama lucu seperti Petakumpet akan dipanggil berbarengan dengan nama besar seperti Lowe, Ogilvy, Matari, dsb untuk menerima Citra Pariwara. Membayangkan para hadirin akan tertawa mendengar nama lucu itu. Nama agency yang aneh yang entah berasal dari mana tapi dapat Citra Pariwara.
14 tahun berlalu dan kejadiannya ternyata tak persis seperti yang saya bayangkan. Tepuk tangan bersahutan saat nama Petakumpet dipanggil, lalu ditayangkan iklan TV PSA-nya dan applaus pun memenuhi gedung di Senayan City. Tak ada satupun audiens yang tertawa, jadi rasanya aneh buat saya. Apakah Petakumpet tidak terdengar lucu buat mereka? Ataukah sudah terbiasa? Atau memang sudah terkenal brand-nya mampu menyusup di sela-sela gedung tinggi Jakarta?
Terima kasih buat Tim Gudang Garam yang telah mempercayakan iklan ini kepada agency anak bawang ini (Bu Lusi, Mas Minto, Pak Hoki, Pak Is, Pak Eddy, dan lainnya), temen-temen Orange Waterland untuk produksinya yang luar biasa (Mas Iman, Mas Lance, Mbak Paquita, dan lainnya), Udin (pemeran Budi, anak SD), Tim Petakumpet (Mas Eri, Ayu, Dedy, dan lainnya), Dody Telesklebes dan yang belum sempat saya sebutkan di sini tapi saya simpan dalam-dalam di relung hati.
Tahun depan harus bisa lebih baik. Saya syukuri bronze tahun ini, saya tinggalkan ia di masa lalu. Dan masa depan harus disiapkan sejak dini: agar pulangnya bawa gold atau Agency of The Year. Saya percaya jika mimpi 14 tahun lalu bisa jadi nyata, mengapa mimpi yang sekarang tidak? Hanya doa dan kerja keras yang akan mewujudkannya.
Amien...

2007/09/03

Alhamdulillah Tahun Ini Kalah



Jangan tanya pada saya mengapa tahun ini Petakumpet kalah. Jangan tanya mengapa meraih award terbanyak kok tidak jadi agency of the year. Saya sendiri juga tidak bertanya, saya sibuk bersyukur. Dalam kondisi serba pas-pasan, semangat tim saya masih tetap tinggi. Masih bisa kirim entry 45 karya. Masih bisa joged saat penyanyi melantunkan lagu dangdut di atas panggung. Masih bisa tepuk tangan barengan.

Saat kenyataan yang terjadi tidak sesuai dengan logika penalaran mereka, merekapun tak protes. Tim saya hanya tertawa kecil, saya ada di sana: terharu saat saat sahabat saya Eko Eddi Sucipto (mantan Creative Had Petakumpet) masih bersedia dengan antusias naik panggung menerima award. Rasanya tak ada yang berubah: kebersamaan itu begitu kuat terasa. Pun saat makan bersama di Gudeg Mbak Sri: begitu banyak lelucon berhamburan, begitu banyak keisengan dan begitu keras tawa terdengar.

Tak ada kesedihan karena baru saja kehilangan gelar The Most Creative Agency di Pinasthika 2007. Hanya ada syukur, karena yang terbaik dari kemampuan kita sudah dipersembahkan. Tahun ini tak ada agency yang lebih banyak award-nya ketimbang Petakumpet: seperti tahun-tahun kemarin.

Tapi tak ada gelar yang dibawa pulang. Tak ada sesal, sedih dan dendam. Sebagai sebuah tim, kami telah beranjak dewasa. Berjuang bukan lagi soal kalah menang. Mudah untuk bersyukur saat hari baik datang, tapi tetap bersyukur saat hari buruk menyapa: awalnya mungkin sulit tapi kami sedang mencobanya.

Dan saya menyadari telah salah menilai: tak ada hari buruk. Selama bibir kita basah dengan Alhamdulillah, semua hal baik adanya. Semua hal terbaik telah dituliskan sejak zaman azali. Semua yang buruk kita hapus dengan amal setiap hari.

Inilah maktoub. Mari kita jalani takdir dengan besar hati...

2007/08/18

Tribute to ISI


Tak ada yang lebih menggembirakan selain mengerjakan sesuatu yang kita sangat senangi dan mendapatkan respon positif dari apa yang kita kerjakan. Tanpa penghargaanpun, selama kita mencintai pekerjaan kita: itu adalah anugerah yang luar biasa.

Mungkin jarang sekali saya menulis hal yang membanggakan tentang ISI Yogyakarta, dalam 5 tahun terakhir rasanya saya selalu mengritik dan gregetan karena segala sesuatu tentangnya tak beranjak jadi lebih baik.


Nah, hari ini - seperti dejavu - keunggulan ISI yang saya tahu dan rasakan: mahasiswanya punya bakat/talenta seni yang luar biasa kuat, jika sedang dalam top form-nya jarang bisa ditandingi oleh kampus lain.

Berikut perinciannya, thanx buat Bengbeng (Teh Jahe Komik, Akademi samali) yang udah share via MILISI (saya menyesal gak bisa hadir di BBJ karena sedang Mukerda PPPI DIY) :



  1. Komik Terbaik : Tekyan (Penerbit Balai Pustaka), M. Arief Budiman & Yudi Sulistya (Diskomvis 1994 / Petakumpet)
  2. Gambar Terbaik : Panggil Aku Wartini Saja (DepBudPar), Ahmad Faisal Ismail (Disain Interior '92) dan Cahyo Baskoro (Diskomvis 1994)

  3. Komik Indie Terbaik : Old Skul (Indie), Athonk (Seni Grafis 1992)
  4. Komik Cyber Terbaik : http://www.gibug.com/, Wisnoe Lee (Diskomvis 1991)

  5. Komik Terapi Terbaik : Keberanian, Harapan dan Cita-cita (Kompilasi Jogja 5,9 SR), Mario Diaz (Diskomvis 2000)
  6. Cerita Terbaik : Tidur Panjang (Kompilasi Jogja 5,9 SR), Beng Rahadian (Diskomvis 1995)

Kosasih Award ini menumbuhkan rasa syukur yang terdalam, sebuah tribute buat Institut Seni yang – bagi kami alumnusnya – masih yang terbaik di Indonesia. Tapi apakah kita bisa menjadikan kemenangan ini sebagai proses untuk menciptakan kesuksesan yang terus berulang dan bukannya karena faktor luck semata?

Modal dan potensi, kita sudah punya bahkan berlebih. Pilihannya adalah: kita akan maksimalkan atau malah disia-siakan.

Terima kasih ISI, saya pribadi berhutang banyak untuk semua hal-hal luar biasa yang telah dilalui di kampus Gampingan dan Sewon. Tetaplah tegak dan berbenah diri.

ISI itu burung elang perkasa, bukan ayam petelur yang lembek tak punya daya. Saat kesadaran telah memenuhi rongga dada, silakan terbang mengangkasa.

ISI itu harimau raja rimba, bukan kucing rumahan yang bisanya mengeong kalo lapar. Sudah takdir kalo ISI bakal merajai dunia kreatif Indonesia, jika itu belum terlaksana mungkin karena kurang pas dalam mengelola.

Itulah kenapa saya memilih kuliah di ISI, bukan melanjutkan kuliah saya di UGM atau berangkat daftar ulang setelah diterima di ITB.

2007/08/16

Keganasan 100% Indonesia



Buat yang udah gak sabar nunggu harinya, nikmati dulu iklannya yach. Just info: iklan ini hasil kerja keras timnya Dedy, dengan fotografi ciamik dari Wonderland. Pemasangannya di blog ini adalah bentuk dukungan saya untuk iklan Indonesia yang seharusnya jadi jawara di tingkat dunia, bukannya selalu dapat nomer sepatu! Info selengkapnya maenlah ke sini.

2007/07/04

May The Force be With You

Here are names of ten finalists of IYCEY (International Young Creative Entrepreneur of the Year)Design 2007-2008, in alphabetical order:
  1. Bramono E. Sasongko (b.1979) is a product designer that has interest in automobile and motorcycle customization. In July 2006, he received an award for 1st place in Automotive Design Competition held by the Indonesian Motor Show. It was when he modified a family oriented multi-purpose minivan that was designed for Indonesia’s demographic condition.
  2. Bullitt Sesariza (b.1972) a game developer, designer, and programmer; and owner of A-Box Activation Games that builds games for advertisement purposes. One of his ambitions is to show to the world that video games is now a big part of design and creative industry in Indonesia
  3. Gregorius Supie Yolodi (b.1974) is a principal architect and work for a company named d-associates architect. His concept of design is to promote good design is a good life; and that reflects from his design works, like the transparent building at the corner of Jalan Kemang – Jakarta.
  4. Gustaff Hariman Iskandar (b.1974) is a media artist, researcher, and director of Bandung Centre for new media arts/Common Room Networks Foundation (a place where people in Bandung execute most programmes and activities).
  5. Jerry Aurum (b.1976) is a creative director and photographer; he’s also owner of Jerry Aurum Design Company and Jerry Aurum Photography. Jerry has successfully organised photos exhibition called Femalography, a celebration of women’s empowering beauty, in Senayan City – Jakarta last February 2007.
  6. M. Arief Budiman (b.1975) is a managing director of an advertising company, PT. Petakumpet, in Yogyakarta. The company’s services include promotion campaign, corporate ID, and media placement. In 2003, 2005 and 2006, Petakumpet was chosen as The Most Creative Agency at Pinasthika Ad. Festival; and in 2007, the advertising work is awarded The Best Print Ad by Cakram Magazine.
  7. Waluyohadi (b.1981) is an architect and industrial designer. He built his own company named Butawarna printing + design that provides printing and design service for low end market segment. Not like other designers who focus on established industries, his concern is more to urban problems like Angkot (public transport) and Gerobak PKL (street sellers).
  8. Wahyu Aditya (b.1980) is Founder, President Director, Teacher, Principal, Animator, and Creative Designer of Hello; Motion Corporation. Graduating from Sydney’s KvB Institute of Technology interactive multimedia and animation school, he went on to work as freelance comic illustrator and TV animator. His brainchild, the 8-monthly Hello; Fest educates schools and universities students about the art of motion picture.
  9. Wisman Tjiardy (b.1974) is an architect and a director of PT. Netpolitan, which area of work is in the eLearning field, especially financial sector. Their clients now are varied from Asean Secretariat, Bank Indonesia, Telkomsel, and other multinational companies.
  10. Yuni Jie (b.1977) an interior designer, owner of Jie Design, and author of first-three bilingual design books in Indonesia. Her interior design works have been selected to be one of the best interior selected by Skala+ magazine in 2005 and 2006.

    For further information, please visit
    here.

2007/05/24

Tak Terasa Udah Setahun



Rasanya baru kemarin ketemu mereka-mereka ini, berdiskusi riuh sampai tengah malam dan mengagumi kiprah mereka di dunia desain Indonesia. Rasanya baru kemarin saat saya lantang berkata pada Ibu Mar'ie Pangestu agar tidak menyia-nyiakan talenta ajaib para Soe Hok Gie muda Indonesia ini. Agar pemerintah jangan menyesali keputusannya yang salah sehingga kelak baru mau mengenang sumbangsih luar biasa Soe Hok Gie saat yang bersangkutan telah mati. Jangan terlambat lagi setelah seringkali luput membaca potensi. Saat itu Bu Menteri manggut-manggut, tapi saya belum tahu persis apakah beliau setuju atau ngantuk.

Alumnus Finalis IYDEY 2006 ini saya yakin telah makin sukses. Dimuat di majalah-majalah nasional, dikenal bahkan di tingkat Internasional. Sampai 22 Juni 2007 ini akan digelar lagi ajang yang sama hanya beda brand: IYCEY (International Young Creative Enterpreneur of The Year 2007). Saya tidak tahu apakah finalis tahun lalu boleh daftar lagi, terus terang tidak jadi terpilih ke Inggris memang menyisakan hutang impian.

Tapi sudahlah, saya nikmati saja kegagalan tahun lalu itu dengan penuh rasa syukur. Saya masih harus berjalan. Menengok lagi tahun lalu telah menjadi pelajaran berharga sekaligus kenangan yang manis. Saya tidak tahu yang dipikirkan teman-teman saya sesama finalis. Tapi saya berharap mereka jauh lebih sukses sekarang. Saya yakin mereka terus belajar dan berkembang, karena sayapun begitu.

Tapi saya kurang yakin apakah Bu Menteri dan pemerintah sebagai penjaga gawang proses membangun creative economy negeri ini juga belajar. Yang saya tahu, menteri-menteri saat ini pasti sibuk bekerja, apalagi setelah reshuffle kemarin. Jadi waktunya terlalu sempit untuk belajar lagi ke level yang lebih tinggi.

Saya mulai takut bahwa para anak muda super kreatif di masa sekarang nasibnya lebih buruk daripada Soe Hok Gie saat itu. Tapi saya lebih takut lagi jika para decision maker mewarisi penyakit Soekarno ataupun Soeharto ketika semua keran kesempatan tidak disalurkan dan merasa kekuasaannya adalah cermin kebenaran.

Tapi jangan salahkan pemerintah, jangan kambinghitamkan menteri, jangan menurunkan Presiden. Jangan menuding siapapun untuk situasi buruk Indonesia saat ini. Itu bukan solusi. Yang terbaik arahkan telunjuk ke jidat sendiri, ambil cermin dan mulai introspeksi: apa yang bisa kita lakukan untuk menjadi bagian dari solusi dan bukan memperkeruh masalah.

Toh banyak hal menarik yang bisa dikerjakan sebelum mati menyusul Soe Hok Gie yang asli. Setahun lalu yang saya sampaikan ini pernah jadi topik hangat. Saya menghangatkannya sekali lagi: agar kita semua terbangun dan bukan cuma manggut-manggut.

2007/01/04

Review 2: Kenapa Ada yang Tanpa Pemenang?

Dalam Mybothsides Award 2006 ini ada 2 kategori yang tidak ada pemenangnya. Yaitu: Buku Paling Enak Dibaca dan Penyanyi/Grup Musik Terbaik Untuk Teman Mendesain. Ada seorang teman yang menanyakan lewat comment-nya. Jadi saya akan coba menjawabnya, dengan membuka sedikit rahasia.

Buku adalah teman saya yang paling penting, standar saya atas kualitas sebuah buku sebagai bahan bacaan tinggi sekali. Buku-buku terbitan Indonesia yang masuk nominasi Mencari Tuhan Yang Hilang (Ust. Yusuf Mansyur), Filosofi Kopi (Dewi Lestari), Pemimpi (Andrea Hirata), Pelatihan Sholat Khusyu' (Abu Sangkan), Inilah Presiden Radikal! (Eko Prasetyo) adalah buku yang bagus. Tapi sayangnya saya belum ketemu yang bikin saya sangat inspired. Meskipun saya menyukai cerpen Filosofi Kopi, tapi secara keseluruhan isi bukunya tidak sekuat cerpen andalannya itu. Alhasil, saya harus merelakan kategori ini tanpa pemenang. Saya akui ini karena saya egois. Apa boleh buat, book is the most important part of my live.

Tentang Penyanyi/Grup Musik Terbaik Untuk Teman Mendesain, saya mula-mula sempat bingung karena memang (Opick, Iwan Fals, Peter Pan, Jeffry Al Buchory, Kyai Kanjeng) ini adalah koleksi yang paling banyak saya bunyikan akhir-akhir ini. Tapi setelah saya pikir-pikir lagi, pengaruhnya tidak sedahsyat musik yang saya dengarkan sebelumnya macam Said Effendi yang beraliran melayu klasik (lagunya yang versi mp3 susah banget nyarinya) atau Lighthouse Family (sekarang malah kabarnya bubar). Saya memang mulai jarang mendesain, tapi jika mood-nya lagi dapet sering juga merebut kerjaan kreatif kayak anak kecil minta permen. Musik juga merupakan elemen penting untuk membuat saya comfort mendesain. Untuk menjaga ritme hati agar makin tune in dengan proses kreatif yang sedang saya lakukan.

Mungkin ini peluang bagus buat para musikus: bikin dunk musik asyik buat teman mendesain. Jika emang keren di telinga dan sejuk di hati, Insya Allah saya beli satu yang original deh.. Bukan yang bajakan ;)

2007/01/02

Review 1: Blogger Paling Inspiratif


Tahukah anda kalau pepaya, selain dapat digunakan untuk melancarkan pencernaan, melunakkan daging sapi, menggeser lemari dan menghitamkan rambut; bijinya jika ditanam dapat tumbuh menjadi pohon pepaya?

- Salah satu kutipan di blognya Herman -


Kenapa harus Herman yang menang award tahun ini?

Sebenarnya sih kandidat yang bertarung keras adalah blog Herman, Wahyu Aditya dan Ecodezign. Urutan kedua dan ketiga ditempati Wahyu Aditya & Ecodezign. Blog Menteri Desain Indonesia ini unggul pada keunikan idenya dalam meredesain pernak-pernik logo atau elemen penanda lainnya sehingga tampil baru, lebih fresh. Kelemahannya pada eksekusi yang kurang maksimal, meskipun beberapa saya lihat cukup pas dari sudut pandang desain. Salah satu yang sepertinya diimplementasikan beneran adalah logo RRI. Btw, Wahyu Aditya presiden-nya Hellomotion ini teman saya sesama finalis IYDEY 2006 lalu. Trus kenapa?
Mbuh ya, he he he ;)
Eko (Creative Head Petakumpet) tulisannya sederhana tapi sungguh terasa soul-nya. Saya ngerasanya begitu. Hal yang ruwet-ruwet jadi nampak simple, ringkes dan mudah dicerna. Dari bentuk ungkapnya lewat tulisan maupun image, terasa jarak yang memisahkan hasil renungannya dengan realitas yang dihadapinya. Ruang hening itu yang membuat saya inspired.
Tapi blog Herman menyajikan suatu hal yang absolutely different: Sudut pandangnya sering membuat saya terperanjat. Coba dibaca lagi lead di awal tulisan ini: gayanya yang serampangan sering membuat saya tersenyum kecut atau tertawa terbahak-bahak. Tidak semua postingnya saya suka dan setujui: tapi inilah realitas bahwa perbedaan adalah jembatan emas untuk sebuah tegur sapa. Herman juga salah satu pemicu kenapa di akhir tahun 2005 saya ikut-ikutan bikin blog setelah dikomporin sama Eko dengan postingnya tentang plesetan foto Mayangsari-Bambang menjadi SBY-Roy Suryo. Posting ini fenomenal karena Herman sempat didatangi polisi di kantornya. Tentu bukan buat minta diajari bikin blog.

Jumat malam lalu saya ketemu Herman yang saya undang dalam acara Petakumpet. Sebagai sesama blogger, itu adalah pertemuan yang membahagiakan. Saya putuskan Herman sebagai pemenang bukan karena saya barusan ketemu. Atau karena angka sitemeter blognya sudah mencapai lebih dari 130.000.
Saya memilihnya karena saya kagum ada anak muda gendut yang sekilas nampak pemalu: ternyata punya jutaan volt ide aneh di otaknya. Ini memaksa saya untuk mengkorup beberapa tahun umur saya: agar muda kembali. Agar jadi anak-anak lagi. Agar bebas berkhayal lagi. Agar tahun depan bisa bersaing untuk kategori ini. Tapi trus jurinya siapa dunk?

2006/12/31

Mybothsides Award 2006 Winners

Kategori Indonesia
  1. Blogger Paling Inspiratif: Herman Saksono
  2. Iklan Paling Menyentuh Hati: Rumah Runtuh (Telesklebes)
  3. Orang Iklan Paling Care Dengan Industrinya: Djito Kasilo
  4. Tokoh Nasional Terpopuler: Jusuf Kalla
  5. Buku Paling Enak Dibaca: Tidak ada pemenang
  6. Penyanyi/Grup Musik Terbaik Untuk Teman Mendesain: Tidak ada pemenang
Kategori Dunia
  1. Tokoh Paling Hot: Jonathan Ive
  2. Klub Sepak Bola Paling Sering Ditonton: Chelsea FC
  3. Perusahaan Paling Kompetitif: Apple Computer
  4. Film Paling Inspiratif: V for Vendetta
  5. Buku Terbaik Yang Sudah Dibaca: In Search of Google (David A Vise & Mark Malseed)
  6. Website Paling Bermanfaat: www.businessweek.com
Selamat buat pemenang, tunggu review-nya kenapa saya memilih mereka. Selamat memasuki tahun baru 2007, semoga makin kejam pada diri sendiri sehingga makin banyak hal mengagumkan bisa diraih... Good Luck :)

2006/12/24

Mybothsides Award 2006

Tahun ini, saya mau ikut-ikutan memilih Yang Terbaik di tahun 2006 menurut saya. Tentu saja subyektif dan mohon Anda jangan protes meskipun boleh. Anda bisa bikin versi sendiri kan? Asyik lho, coba aja deh. Saya membaginya dalam 12 kategori (Indonesia dan Dunia) yang pemenangnya akan saya umumkan pada 31 Desember besok. Pilihan saya hari ini belum tentu sama dengan pilihan saya di akhir tahun nanti, tergantung mood-nya dunk. Btw, nominasinya adalah:

Kategori Indonesia

  1. Blogger Paling Inspiratif: Herman Saksono , Wahyu Aditya, Eko Eddi Sucipto, Eri Setiyono, Patria Laksamana
  2. Iklan Paling Menyentuh Hati: Rumah Runtuh (Telesklebes), KR Versi Pincang (Petakumpet), Telkom Internet Masuk Desa (Adwork Euro RSCG), Iklan Outdoor A Mild Versi Taat Kalo Ada yang Liat (Ogilvy&Mather)
  3. Orang Iklan Paling Care Dengan Industrinya: Djito Kasilo, M. Gunawan Alif, Eri Kuncoro, Iwan Esjepe, drg. Eddy Purjanto
  4. Tokoh Nasional Terpopuler: Jusuf Kalla, Taufik Hidayat, Emha Ainun Nadjib, Mbah Marijan, Teh Ninih
  5. Buku Paling Enak Dibaca: Mencari Tuhan Yang Hilang (Ust. Yusuf Mansyur), Filosofi Kopi (Dewi Lestari), Pemimpi (Andrea Hirata), Pelatihan Sholat Khusyu' (Abu Sangkan), Inilah Presiden Radikal! (Eko Prasetyo)
  6. Penyanyi/Grup Musik Terbaik Untuk Teman Mendesain: Opick, Iwan Fals, Peter Pan, Jeffry Al Buchory, Kyai Kanjeng

Kategori Dunia

  1. Tokoh Paling Hot: James Allard, Jonathan Ive, Jose Mourinho, Mahmoud Ahmadinejad, AA Gym
  2. Klub Sepak Bola Paling Sering Ditonton: Manchester United FC, Chelsea FC, Real Madrid FC, Inter Milan FC.
  3. Perusahaan Paling Kompetitif: Apple Computer, General Electric, Microsoft, Starbucks, Google.
  4. Film Paling Inspiratif: The Departed, V for Vendetta, Goal, De Ja Vu, The Glory Road
  5. Buku Terbaik Yang Sudah Dibaca: The Man Who Heard Voices (Michael Bamberger) , Apple Way (Cruikshank, Jeffrey L.), Winning (Jack & Suzy Welch), In Search of Google (David A Vise & Mark Malseed), Blue Ocean Strategy (W. Chan Kim, Renée Mauborgne)
  6. Website Paling Bermanfaat: www.apple.com, www.microsoft.com, www.fortune.com, www.businessweek.com, www.google.com.
Buat yang masuk nominasi, Selamat yaa.. Semoga bisa menang besok dan makin kinclong prestasinya di tahun mendatang. Saya emang gak nyiapin hadiah apa-apa, tapi Insya Allah saya akan mencoba bikin review singkat tentang para pemenang.

Sekali lagi, selamat menunggu hasilnya. Boleh berdebar-debar, boleh juga biasa saja, sok cool-pun OK. Bebas aja Dab, he he he… ;)

2006/08/09

Arief Award for Chelsea FC



Untuk musim kompetisi Premiership 2006/2007 ini, akhirnya saya pilih Chelsea FC sebagai tim dengan kostum home & away terbaik. Tentu saja versi saya. Bentuknya simple dan sangat berkarakter. Pas dengan selera saya. Saya tidak menyukai kostumnya Manchester United dengan logo AIG besar dalam kotak di bagian depan. Terlihat kaku. Vodafone - secara visual - menurut saya lebih pas dengan MU. Sedangkan Arsenal dengan Fly Emirates-nya juga terlihat ndak catchy, logo O2 di kostumnya yang merah marun kemarin nampak lebih gagah. Btw, kostum Arsenal musim lalu menurut saya kostum terbaik yang pernah dipake Arsenal.

Kostum terbaik kedua pantas diberikan pada Liverpool, perpaduan merah dan gold-nya pas. Ndak rame, juga sangat berkarakter. Sponsornya juga Adidas, salah satu brand favorit saya.

Kenapa Liverpool kalah dari Chelsea dalam hal kostum? Karena saya lebih menyukai warna biru.

Itu saja? Lha iya, ini kan penghargaan versi saya..

Alasan yang lebih logis dan argumentatif? Ndak ada, toh ini cuma kostum bal-balan..

(pict source: www.chelseafc.com)

2006/07/23

A Tribute to Hardwork




After several bad times, it's nice to have the feeling as a winner again. These ads have won Gold and Silver awards as Metropolis Best Print Ad. Category in Jawa Pos Ad.Festival 2006. And what makes me proud is that I don't do these artworks. Our team did it very well, saving me from being worried. For these, I have to say more than thank you to Eko and all creative teams. Also to Apep as Marketing Head. And to Indra, Prian and Rony as models.

Now I have to walk to next step: celebrating it with all team, asking them to forget these awards and trying to get some more.