I. Formula 12 (Cream)
l R/ Dexametason 4 mg
Nandrolon dekanoat 4 mg
Klorheksidine HCl 100 mg
Cetostaryl Alkohol 8 gr
Mineral oil 6 gr
White hard parafin 25 gr
Glyserin or propilen glycol 10 gr
Sodium lauryl sulfat 1 gr
Purified water qs 100 gr
II. PEMERIAN BAHAN
l DEXAMETASON
Hablur atau serbuk hablur
Putih atau hampir putih
Tidak berbau
Rasa agak pahit
l NANDROLON DEKANOAT
Serbuk hablur halus
Putih sampai putih krem
Tidak berbau atau sedikit berbau
l KLORHEKSIDINE HCl
Serbuk hablur
Putih atau hampir putih
Tidak berbau atau hampir tidak berbau
l MINYAK MINERAL
Cairan berminyak, jernih, tidak berwarna
Dalam keadaan dingin tidak berbau
Tidak berasa
Jika dipanaskan berbau minyak tanah
l WHITE HARD PARAFIN
Potongan hablur
Mikro halus
Berwarna putih
Tidak berbau
l PROPILEN GLIKOL
Cairan kental, jernih
Tidak berwarna
Rasa khas
Praktis tidak berbau
Menyerap air pada udara lembab
l CETOSTERIL ALCOHOL
butiran atau potongan
licin
putih
bau khas lemah
rasa tawar
l GLISERIN
Cairan seperti sirup
jernih, tidak berwarna
tidak berbau manis diikuti rasa hangat
higroskopis
l PURIFIED WATER
Cairan jernih tidak berwarna
tidak berbau
tidak berasa
l SODIUM LAURYL SULFAT
berwarna putih atau kekuningan
serbuk halus
rasa pahit
III. DOSIS
Deksametason
Dewasa : sehari 0,5 mg – 2 mg
Anak : sekali 6 µg/kg – 85 µg/kg
sehari 24 µg/kg – 340 µg/kg
Topikal : 0,01 – 0,1 %
Secara keseluruhan pada sediaan salep tidak ada dosis khusus hanya saja pada jenis salep tertentu harus ada pengawasan dari dokter ahli.
IV.BASIS
l Basis hidrokarbon:
1. mineral oil
2. white hard parafin
l Basis emulsi yang dapat dicuci air
1. cetostaril alkohol
2. propilen glikol
l SLS sebagai SURFAKTAN ANIONIK ( zat pengemulsi )
V. BAHAN TAMBAHAN
Gliserin, propilen glikol sebagai HUMECTANT
Yaitu untuk menurunkan kecepatan penguapan air dari sediaan khususnya setelah penggunaan pada kulit
VI.KHASIAT
Formula ini berkhasiat sebagai kortikosteroid. Kortikosteroid merupakan salah satu dari steroid karbon 21 yang dikeluarkan oleh korteks adrenal ( tidak termasuk hormon seks yang berasal dari adrenal) sebagai tanggapan atas hormon adrenokortikotropik ( ACTH ) yang dilepaskan oleh kelenjar hipofisis, atau atas angiotensin II. Kortikosteroid dibagi menurut aktivitas biologis menjadi dua kelompok utama :
1. Glucocorticoid yang terutama mempengaruhi metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.
2. Mineralocorticoid yang mempengaruhi pengaturan keseimbangan elektrolit dan air.
Beberapa kortikosteroid menunjukkan kedua jenis aktivitas tersebut dalam berbagai derajat, dan lainnya hanya mengeluarkan satu jenis efek. Kortikosteroid digunakan secara klinis untuk terapi penggantian hormon, untuk menekan sekresi ACTH dari hipofisis anterior, sebagai agen antineoplastik, antialergik, dan antiradang, serta untuk menekan respon imun. Disebut juga adrenocorticoid, corticoid, adrenal cortical, atau adrenocortical steroid, dan adrenocortical atau cortical hormone.
VII. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN FORMULA
• KELEBIHAN
Stabilitas tinggi
Tidak dipengaruhi kelembapan udara
Melindungi
Lembut
Tidak berpengaruh pada kulit
• KEKURANGAN
Sediaan mudah menjadi tengik karena tidak diberi antioksidan dan zat pengawet seperti nipagin
VIII. INTERAKSI DAN INKOMPATIBILITAS
• Dilihat dari kelarutan, zat aktif tidak dapat larut dalam air padahal cream bertipe O/W
Sehingga pengatasannya dibuat sediaan cream dengan basis emulsi dan diberi SLS sebagai surfaktan dan zat pengemulsi
IX. KESIMPULAN
n Formula bertipe O/W.
n Pemilihan basis sudah tepat ditentukan dari zat aktif yang dipakai.
n Formula ini digunakan sebagai obat kortikosteroid.
n Dalam formula terjadi inkompatibilitas fisis immiscibility (tidak tercampurkan) pengatasan dengan ditambahkan zat pengemulsi.
n Formula mempunyai stabilitas yang tinggi namun mudah menjadi tengik karena tidak ada penambahan antioksidan.
0 comments:
Posting Komentar