BAB I
PENDAHULUAN
- TINJAUAN UMUM
Penyakit jantung koroner memang sangat mematikan. Banyak negara berkembang seperti Amerika, Inggris, Singapura, dan Indonesia menempatkan penyakit jantung koroner sebagai salah satu pengancam jiwa manusia yang masih sangat merajalela di samping wabah-wabah lain seperti bencana alam. Telah banyak orang yang meninggal karena penyakit ini, dan biaya operasi untuk menyembuhkan pasien penyakit jantung koroner ini pun sangatlah mahal. Walaupun penyakit ini pada umumnya menyerang orang-orang yang relatif sudah cukup tua, sekitar umur 50 tahun dan ke atas, kita tidak boleh mengendurkan kewaspadaan kita dan juga pengetahuan kita tentang penyakit jantung koroner, karena penyakit ini berawal dari kelalaian kita saat kita masih muda.
Arteri koroner merupakan pembuluh darah yang mensuplai jantung dengan darah. Arteri koroner itu lebih spesifiknya memberikan oksigen-oksigen yang terdapat di dalam darah ke otot – otot jantung yang terdapat di dinding jantung. Hal ini sangat perlu dipertahankan agar seseorang dapat bertahan hidup karena oksigen-oksigen ini akan digunakan untuk respirasi otot jantung agar jantung dapat terus memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Jika oksigen-oksigen ini tidak dapat disalurkan dengan baik ke otot-otot jantung, maka jantung akan menjadi lemah dan tidak dapat menyediakan darah ke seluruh bagian tubuh. Hasilnya, orang tersebut akan meninggal karena proses-proses biologis di dalam dirinya tidak dapat dilakukan karena organ-organ tubuh tidak mendapatkan nutrisi dan oksigen dari darah.
- FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB JANTUNG KORONER
Faktor-faktor resiko untuk terjadinya keadaan ini adalah merokok, tekanan darah tinggi, peninggian nilai kolesterol didarah, kegemukan stress, diabetes mellitus dan riwayat keluarga yang kuat untuk Penyakit Jantung Koroner. Dengan bertambahnya umur penyakit ini akan lebih sering ada. pria mempunyai resiko lebih tinggi dari pada wanita, tetapi perbedaan ini dengan meningkatnya umur akan makin lama makin kecil.
Secara garis besar dapat dijelaskan faktor penyebab penyakit jantung koroner antara lain :
1. Hipertensi .
2. Kandungan kolesterol tinggi.
3. Merokok .
4. Diet .
5. Usia .
6. Istirahat kurang.
7. Olah raga kurang.
8. Turunan .
BAB II
BAHASAN MASALAH
A. Pengenalan Jantung
Jantung adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dan dengan basisnya di atas dan puncaknya di bawah. Apex-nya (puncak) miring ke sebelah kiri. Berat jantung kira-kira 300 gram. Agar jantung berfungsi sebagai pemompa yang efisien, otot-otot jantung, rongga atas dan rongga bawah harus berkontraksi secara bergantian. Laju denyut-denyut jantung atau kerja pompa ini dikendalikan secara alami oleh suatu "pengatur irama". Ini terdiri dari sekelompok secara khusus, disebut nodus sinotrialis, yang terletak didalam dinding serambi kanan. Sebuah impuls listrik yang ditransmisikan dari nodus sinotrialis ke kedua serambi membuat keduanya berkontraksi secara serentak. Arus listrik ini selanjutnya di teruskan ke dinding-dinding bilik, yang pada gilirannya membuat bilik-bilik berkontraksi secara serentak. Periode kontraksi ini disebut systole. Selanjutnya periode ini diikuti dengan sebuah periode relaksasi pendek - kira-kira 0,4 detik - yang disebut diastole, sebelum impuls berikutnya datang. Nodus sinotrialus menghasilkan antara 60 hingga 72 impuls seperti ini setiap menit ketika jantung sedang santai. Produksi impuls-impuls ini juga dikendalikan oleh suatu bagian sistem syaraf yang disebut sistem syaraf otonom, yang bekerja diluar keinginan kita. Sistem listrik built-in inilah yang menghasilkan kontraksi-kontraksi otot jantung beirama yang disebut denyut jantung.
B. Penyakit Jantung Koroner.
Penyakit jantung koroner merupakan penyakit jantung yang paling mematikan sehingga perlu dilakukan diagnosa secara dini terhadap penyakit ini untuk keberhasilan pengobatan. Salah satu cara diagnosa awal penyakit jantung koroner yang dilakukan oleh dokter ahli jantung adalah melalui rekaman Elektrokardiografi (EKG).
Deteksi penyakit jantung koroner dapat diotomatisasikan dengan membuat suatu perangkat lunak pengenalan pola EKG. Untuk kebutuhan ini diperlukan akurasi yang cukup tinggi sehingga mendapatkan hasil diagnosa awal yang tepat. Dalam penelitian ini akan dilakukan implementasi dan analisis performansi metode Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik RPROP(Resilient Propagation) untuk pengenalan pola EKG jantung koroner.
Penyakit Jantung Koroner adalah penyempitan atau tersumbatnya pembuluh darah arteri jantung yang disebut pembuluh darah koroner. Sebagaimana halnya organ tubuh lain, jantung pun memerlukan zat makanan dan oksigen agar dapat memompa darah ke seluruh tubuh. Pasokan zat makanan dan darah ini harus selalu lancar karena jantung bekerja keras tanpa henti. Pembuluh darah koroner lah yang memiliki tugas untuk memasok darah ke jantung. Tentu saja, jantung akan bekerja baik jika terdapat keseimbangan antara pasokan dan pengeluaran. Jika pembuluh darah koroner tersumbat atau menyempit, maka pasokan darah ke jantung pun akan berkurang.
Akibatnya, terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan dan pasokan zat makanan dan oksigen, makin besar prosentase penyempitan pembuluh koroner, makin berkurang aliran darah ke jantung.
Ada beberapa hal yang menjadi faktor risiko PJK. Hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes mellitus, merokok, kurangnya aktivitas fisik, dan dislipidemia adalah faktor risiko yang dapat diubah (modifiable). Artinya, Anda dapat melakukan tindakan-tindakan untuk mencegah timbulnya faktor-faktor risiko di atas agar terhindar dari PJK.
C. Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner.
Secara umum factor penyakit jantung koroner meliputi :
a. Memasuki usia 45 tahun bagi pria.
Sangat penting bagi kaum pria untuk menyadari kerentanan mereka dan mengambil tindakan positif untuk mencegah datangnya penyakit jantung.
b. Memasuki usia 55 tahun bagi wanita atau memasuki masa menopause dini (akibat operasi)
Wanita mulai menyusul pria dalam hal resiko penyakit jantung setelah mengalami menopause.
c. Riwayat penyakit jantung dalam keluarga.
Riwayat serangan jantung didalam keluarga sering merupakan akibat dari profil kolesterol yang tidak normal.
d. Diabetes
Kebanyakan penderita diabetes meninggal bukanlah karena meningkatnya level gula darah , namun karena kondisi komplikasi jantung mereka.
e. Merokok
Peran rokok terhadap penyakit jantung koroner dapat timbul dalam beberapa cara, diantaranya :
ü Karbon monoksida (CO) yang terkandung dalam asap rokok lebih kuat menarik atau menyerap oksigen di bandingkan sel darah merah dengan haemoglobinnya sehingga menurunkan kapasitas darah merah tersebut untuk membawa oksigen ke jaringan.
ü Perokok memiliki kadar kolesterol HDL (’kolesterol baik’) yang lebih rendah, berarti pelindung terhadap penyakit jantung koroner menurun.
ü Merokok dapat menyembunyikan angina, yaitu sakit dada yang merupakan tanda terhadap penyakit jantung. Tanpa adanya gejala tersebut penderita tidak akan sadar betapa berbahaya penyakit yang sedang menyeranganya.
f. Tekanan darah tinggi (hipertensi).
Tekanan darah tinggi secara terus menerus akan menimbulkan kerusakan dinding pembuluh darah arteri secara perlahan-lahan, apabila kerusakan dinding ini diperberat dengan endapan lemak/kolesterol akan menimbulkan penyempitan rongga pembuluh darah, dan hal ini juga dapat terjadi pada arteri koroner. Kontrol yang baik pada pasien hypertensi dapat diupayakan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pembuluh darah dan meminimalkan kemungkinan terkena penyakit jantung koroner.
g. Kegemukan (obesitas).
Obesitas tengah (perut buncit) adalah bentuk dari kegemukan. Walaupun orang gemuk cenderung memiliki resiko penyakit jantung, orang dengan obesitas tengah lebih-lebih lagi.
h. Gaya hidup buruk.
Gaya hidup yang buruk merupakan salah satu akar penyebab penyalit jantung, dan menggantinya dengan kegiatan fisik merupakan salah satu langkah paling radikal yang dapat diambil..
i. Stress.
Banyak penelitian yang sudah menunjukkan bahwa, bila menghadapi situasi yang tegang dapat terjadi arithmias jantung yang membahayakan jiwa.
D. Pencegahan penyakit jantung dengan pola hidup sehat
Upaya pencegahan untuk menghindari penyakit jantung koroner dimulai dengan memperbaiki gaya hidup dan mengendalikan faktor risiko sehingga mengurangi peluang terkena penyakit tersebut.
Untuk pencegahan penyakit jantung koroner hindari obesitas/kegemukan dan kolesterol tinggi. Mulailah dengan mengkonsumsi lebih banyak sayuran, buah-buahan, padi-padian, makanan berserat lainnya dan ikan. Kurangi daging, makanan kecil (cemilan), dan makanan yang berkalori tinggi dan banyak mengandung lemak jenuh lainnya. Makanan yang banyak mengandung kolesterol tertimbun dalam dinding pembuluh darah dan menyebabkan aterosklerosis yang menjadi pemicu penyakit jantung koroner.
v Berikut beberapa lanngkah praktis untuk mencegah penyakit jantung koroner.
a. Berhenti merokok.
Berhenti merokok merupakan target yang harus dicapai, juga hindari asap rokok dari lingkungan. Merokok menyebabkan elastisitas pembuluh darah berkurang, sehingga meningkatkan pengerasan pembuluh darah arteri, dan meningkatkan faktor pembekuan darah yang memicu penyakit jantung koroner. Perokok mempunyai peluang terkena stroke dan jantung koroner sekitar dua kali lipat lebih tinggi dibanding dengan bukan perokok.
b. Kurangi minum alkohol
Kurangi minum alkohol. Makin banyak konsumsi alkohol maka kemungkinan stroke terutama jenis hemoragik makin tinggi. Alkohol dapat menaikan tekanan darah, memperlemah jantung, mengentalkan darah dan menyebabkan kejang arteri.
c. Perbanyak Olah Raga.
Lakukan Olahraga/aktivitas fisik. Olahraga dapat membantu mengurangi bobot badan, mengendalikan kadar kolesterol, dan menurunkan tekanan darah yang merupakan faktor risiko lain terkena jantung koroner
d. Pengendalian Tekanan Darah Tinggi dan Kadar Gula Darah.
Kendalikan tekanan darah tinggi dan kadar gula darah. Hipertensi merupakan faktor utama terkena stroke dan juga penyakit jantung koroner. Diabetes juga meningkatkan risiko stroke 1,5-4 kali lipat, terutama apabila gula darahnya tidak terkendali
e. Hindari Penggunaan Obat Terlarang.
Hindari penggunaan obat-obat terlarang seperti heroin, kokain, amfetamin, karena obat-obatan narkoba tersebut dapat meningkatkan risiko stroke 7 kali lipat dibanding dengan yang bukan pengguna narkoba.
v Pencegahan Penyakit Jantung koroner dengan Tumbuhan Obat.
Beberapa jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mencegah penyakit jantung koroner mempunyai efek melancarkan sirkulasi darah dan sebagai antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah, karena penyakit jantung koroner penyebab utamanya adalah gangguan pada pembuluh darah.
Beberapa jenis tumbuhan Obat dan bahan alami yang dapat digunakan untuk mencegah dan mengatasi Penyakit Jantung koroner antara lain :
- DAUN DEWA (Gynura segetum). Efek farmakologis : sebagai anticoagulant, mencairkan bekuan darah, melancarkan sirkulasi darah dan membersihkan racun..Bagian yang dipakai adalah daun dan umbinya. Dosis yang dianjurkan yaitu 15-30 gram daun segar dan 6-10 gram umbinya.
- Mengkudu (Morinda citrifolia). Khasiat ; menurunkan tekanan darah tinggi, menurunkan kolesterol dan kadar gula darah tinggi. Khasiat tersebut dapat mencegah risiko terkena penyakit jantung koroner. Dosis : 2-3 buah yang matang
- BAWANG PUTIH (Allium sativum). Efek : melancarkan sirkulasi darah, antikoagulan (mencegah pembekuan darah), menurunkan kolesterol darah, menurunkan kadar gula darah, menurunkan tekanan darah tinggi dan menambah sistem kekebalan.
- BAWANG BOMBAY (Allium cepa). Berkhasiat mencegah pengumpalan darah, menurunkan kadar lemak darah, menurunkan kadar gula darah dan menurunkan tekanan darah.
- Jamur Kuping hitam (Auricularia auricula). Khasiat/efek : Mencegah stroke dan pendarahan otak, baik untuk jantung dan pembuluh darah.
- Rumput laut (Laminaria japonica). Khasiat : mencegah penyempitan pembuluh darah, menurunkan kolesterol dan tekanan darah tinggi.
- Terung Ungu (Solanum melongena L.). Khasiat : mencegah aterosklerosis (penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah), mencegah meningkatnya kolesterol darah, menurunkan ketegangan saraf.
- Jantung Pisang. Khasiat : Mencegah stroke dan pendarahan otak, baik untuk jantung dan pembuluh darah.
- Bunga Mawar (Rosa chinensis). Khasiat/efek : melancarkan sirkulasi darah, menetralkan racun. Dosis pemakaian: 3-10 g bunga kering
- Siantan (Ixora stricta Roxb.). Khasiat: mengecilkan bekuan darah, menurunkan tekanan darah. Dosis pemakaian : 10-15 g bunga
BAB III
KESIMPULAN
A. Jantung Koroner dan Permasalahannya.
Jantung koroner merupakan permasalahan kesehatan yang menghantui banyak Negara, termasuk di dalamnya Indonesia. Pada dasarnya jantung koroner merupakan penyempitan atau tersumbatnya pembuluh darah arteri jantung yang disebut pembuluh darah koroner. Sebagaimana halnya organ tubuh lain, jantung pun memerlukan zat makanan dan oksigen agar dapat memompa darah ke seluruh tubuh. Pasokan zat makanan dan darah ini harus selalu lancar karena jantung bekerja keras tanpa henti. Pembuluh darah koroner lah yang memiliki tugas untuk memasok darah ke jantung. Tentu saja, jantung akan bekerja baik jika terdapat keseimbangan antara pasokan dan pengeluaran. Jika pembuluh darah koroner tersumbat atau menyempit, maka pasokan darah ke jantung pun akan berkurang.
Akibatnya, terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan dan pasokan zat makanan dan oksigen, makin besar prosentase penyempitan pembuluh koroner, makin berkurang aliran darah ke jantung.
B. Penyakit Penyebab Jantung Koroner.
Beberapa penyebab penyakit jantung koroner antara lain :
1. Hipertensi/ darah tinggi .
2. Kandungan kolesterol tinggi.
3. Merokok .
4. Diet .
5. Usia .
6. Diabetes.
7. Olah raga kurang.
8. Turunan (riwayat penyakit jantung dalam keluarga).
9. Obesitas.
- Pencegahan Penyakit Jantung Koroner.
Ada beberapa cara pencegahan maupun terapi untuk peengobatan penyakit jantung koroner.
Ø Pencegahan Penyakit Jantung Koroner Dengan Langkah Praktis.
Langkah praktis yang dapat di ambil untuk mencegah penyakit jantungg koroner antara lain :
ü Stop Merokok.
ü Kurangi minum alcohol.
ü Perbanyak Olah Raga.
ü Pengendalian tekanan darah tinggi dan kadar gula darah.
ü Hindari obat-obat terlarang.
Ø Terapi Penyakit Jantung Koroner Dengan Tumbuh-tumbuhan.
Beberapa jenis tumbuhan Obat dan bahan alami yang dapat digunakan untuk mencegah dan mengatasi Penyakit Jantung koroner antara lain :
o Daun Dewa (Gynura segetum).
o Mengkudu (Morinda citrifolia).
o BAWANG PUTIH (Allium sativum).
o BAWANG BOMBAY (Allium cepa)
o Jamur Kuping hitam (Auricularia auricula).
o Rumput laut (Laminaria japonica).
o Terung Ungu (Solanum melongena L.).
o Jantung Pisang.
o Bunga Mawar (Rosa chinensis).
o Siantan (Ixora stricta Roxb.).
DAFTAR PUSTAKA
Anwar,T.B.,Sutomo,K. Penatalaksanaan penderita infark miokard akut. Naskah Ceramah Ilmiah RS st.Elisabeth Medan.1987
Coopers K.H. : controlling Cholesterol, Bantam Books, New York .1988
Cruikhshank J.M & Prichard B.N.C : Hypertension, Beta Blockers in Clinical practice, Churchill Livingstone, New York 1987
Kannel W.B. : The Framingham study, Am,J,Cardiol, 1980.
Kasiman,s: Faktor Resiko utama Penyakit Jantung Koroner. Kumpulan makalah Rehabilitasi dan Kualitas Hidup. Simposium rehabilitasi Jantung Indonesia 11 Perki, Jakarta 1988.
Sukaman : Kelainan Jantung Pada Penderita Hipertensi, Pendekatan Praktis dan Penatalaksanaan, 1986.
www.republika.co.id/
0 comments:
Posting Komentar