Footer 1

2008/08/28

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KEGANASAN KANDISOSIS (PENYAKIT JAMUR)

PENYAKIT JAMUR (KANDISOSIS)

1. Definisi
 Penyakit jamur, yang bersifat akut / sub akut disebabkan oleh spesies candispa  candida albichos
 Mulut, Vagina, Kulit, Kuku, Bronki, Paru.
 Septikaula, endokurditis nichingitis.
2. Epidemiologi
 Menyerang semua umur.
 laki-laki / perempuan.
3. Ekiologi
 Tersering Candida Aibicahs : Kulit, mulut, selaput,nukosa vagina + feses orang normal.
 Endokarditis : C. Parapsilosi.
Septikamia : C. Tropikalis.
4. Pologinesis
Infeksi ini dapat terjadi apabila ada faktor predisposisi baik. Endogen maupun eksogen.
1. faktor endogen
a. Perubhan Fisiologik.
 Kehamilan  Perubahan PH dalam Vagina
 Kegemukan  Keringat
 Debilibas
 Latrogenik
 Endokrinopati  g 3 gula darah kulit.
b. Umur : orang tua dan bayi lebih mudah terkena infeksi k/status imunologiknya tidak sempurna
c. imunologik : Penyakit genetic.
2. Faktor eksogen

a. iklim, panas+ kelembaban  perspinasi met
b. kebersihan kulit
c. Kebiasaan berendam kulit kaki dalam air yang terlalu lama  maserasi + memudahkan masuknya jamur.
5. Klasipikasi
1. Kandidosis selaput lendir.
a. Trush
 Biasanya P / Bayi
Pseudomembrah putih coklat muda kelabu yang menutupi lidah, palatum mole pipi bagian dalam + bagian rongga mulut lain.
 Lesi dapat terpisah-pisah dan tampak seperti kepala susu pada rongga mulut.
 Bila lepas : Daerah dasaaaaarnya basah.
b. Perleche
 Lesi berupa fisura pada sudut mulut
lesi ini mengalami maserasi, erosi, dan dasrnya eeritematosa.
 Faktor predisposisi : Defistensi riboflouin.
c. Vulvaginitis.
 sering pada penderita Dm k/ kadar gula darah dan urin  tinggi.
 Wanita hamil k/ penimbunan glikogen dalam evitel vagina.
 Keluahan utama
 Gatal di daerah vulava
 Rasa panas
 Nyeri sesudah Niksi
 Dispareunia.
 Tunda
 Hiperenia : Labia minora, iaitroitis vagina + Vagina 1/3 bagian bawah.
 Bercak putih kekunig-kuningan.
 Edema
 Ulkus-ulkus dangkal.
 Fluor albus  kekuningan. Berupa gumpalan-gumpalan sebagai kepala susu berwarna putih kekuningan  berasal dari massa yang terlepas dari dinding vulva / vagina terdiri atas bahan nekrotik, sel-sel epitel + jamur.
 Infeksi k/ kontak seksual dengan wanita yang menderita vulvovaginitis.

2. Kendidosis intertriginea
a. Kondidosis inter triginc a
 lesi dilipatan kulit ketiak, lipat paha, intergluteal, lipat payudara, antara jari tangan atau kaki, glen penis, umbilikus.
 Bercak berbatas tegas, bersisik, basah + eritematosa.
 lesi tersebut dikelilingi oleh satelit berupa vesikel-vesikel, pustul-pustul keal atau bula yang bila pecah meninggalkan daerah yang erosive dengan pinggir-pinggir yang kasar.
b. kandidosis perional
 lesi seperti maserasi : Pruritus Ani.
c. Kondidosis kutis generalisata.
 Lipat payudara, intergluteal, umbilikus.
 Palinhg sering P/ bayi denga ibu kandidosi, vagina / gangguan imunologik.
d. Poronikia + Onikonjikosis
 Pada orang yang pekerjaannya berhubungan dengan air
 Lesi koniorahan , pembengkakan yang tidak bernanah, kuku menjadi tebal, mengeras + berlekuk, kadang berwarna kecoklatan, tidak rapuh, tidak berkilat
e. Dapur Rash
 Sering terdapat pada bayi yang popoknya selalu basah dan jarang diganti dermititis Iritan
3. Kondidosis Sistenik
 Endokorditis
 Pada penderita morfinis  Komplikasi penyuntikan yang dilakukan sendiri
 pada penderita Post op. jantung
 Meningitis
 Jamur menyebar ser. Homotogen
 Membantu
1. Pemeriksaan langsung
Kerokan kulit / usapan mukokutan  sel ragi, biastospon Hifa Semu.
2. Pemeriksaan Biokan
 Pengeretan
1. Menghindari / menghilangkan faktur predisposisi
2. Topikal
 Larutan ungu gentian ½ % - 1% adalah selaput lendir, 1- 2% adalah kulit dioleskan sehari 2x selama 3 hari
 Nistatin : salep, krim, emulsi.
 Amfoterisin B
 Group Azol : Mikonatol 2%  krim / bedak, Klomimazol 1%  bedak, larutan, krim.
 Nokonazol, Bafonazol, Isokonazol, Sikiopirok solamin 1%  Larutan, krim,.
 Antimikotik  Spektrum lucis.
3. Sistenik
 Tablet nistatin adalah menghilangkan infeksi fokal dalam sal. Cerna, Obat ini tidak diserap oleh usus.
 Amfoterisin B  Inmavena adalah kondidosis sistemik
 Perbmiosis
 Umumnya baik, bergantung pada berat ringannya faktor Predisposisi.

0 comments: