Footer 1

2009/01/23

Ada Apa Dengan PKS?



Saya sebetulnya tidak begitu berminat lagi menulis tentang politik, tapi entah kenapa beberapa kejadian yang berhubungan dengan PKS membuat saya merasa perlu membuat sedikit catatan, kejadian itu diantaranya:
  • Iklan politik PKS yang menyertakan Alm. Mantan Presiden Soeharto sebagai Guru Bangsa yang disayangkan oleh banyak pihak dan malah kontraproduktif dalam upaya membangun brand PKS.
  • Dilaporkannya Tifatul Sembiring ke kepolisian oleh Panwaslu Jakarta dengan dugaan pelanggaran ketentuan kampanye Pemilu dalam demo menentang Israel beberapa saat lalu
  • Terbongkarnya upaya penyuapan dari pengacara PKS, M. Anwar Junaidi sebesar 10 jt rupiah kepada kepolisian yang ternyata malah berujung penipuan
Hal-hal yang seharusnya tidak perlu dialami PKS. Tiga kejadian ini saja seharusnya bisa membuat para petinggi PKS untuk berintrospeksi: apa sesungguhnya yang sedang terjadi di dalam tubuh PKS? Apakah ini sekedar ujian atau apa? Adakah sebuah upaya pergeseran strategi politik yang mulai merambah wilayah abu-abu dan bukannya putih bersih seperti slogannya: Bersih Peduli dan Profesional? Atau sumber pendanaan PKS yang mesti dicek betul darimana asalnya, halal dan haramnya? Atau pengurus PKS yang mungkin terlalu goal oriented sehingga agak melupakan prosesnya yang juga harus bersih seperti dulu?

Beredar juga kabar-kabar miring bahwa mereka yang berkuasa di masa lalu mulai menebarkan jaringnya dengan menyebar anggaran yang jumlahnya luar biasa besar kepada partai-partai peserta pemilu yang berpotensi meraup suara banyak. Tentu saja dengan harapan bahwa kelak kepentingan mereka akan masuk jadi agenda pemerintahan baru. Dan seperti kita semua tahu: sama sekali tidak ada jaminan kejelasan atas bersihnya sumber pendanaan itu.


Saya menaruh hormat atas upaya PKS dalam berpolitik secara bersih dan Islami. PKS berpolitik dan melakukan pendidikan politik serta berperan bagi rakyat banyak hampir sepanjang tahun, tak cuma 5 tahun sekali. Lihatlah saat terjadi bencana alam, PKS seringkali tiba paling depan di lokasi kejadian. Juga respek saya yang luar biasa pada Pak Hidayat Nurwahid, politisi bersih dan sederhana yang menyejukkan hati.


Saya akan sangat menyayangkan jika karena keinginan untuk meningkatkan jumlah pemilih, PKS harus meninggalkan akar keislamannya untuk jadi plural dan 'seolah-olah' mengharapkan semua pihak untuk bergabung. Termasuk mungkin anasir dan pewaris orde baru, para oportunis dan mereka yang berpolitik hanya atas nama kepentingan. Dari survey yang digelar pun - entah benar entah salah - PKS semakin jauh dari representasi Partai Islam, akar kekuatan awalnya.
Ah, saya sih tidak berandai-andai mengharap ada partai yang 100% bersih. Ini Indonesia Bung! Jadi saya akan melihat dengan hati: pesta demokrasi ini akan berjalan seperti apa. Saya hanya akan berharap pada Allah yang terbaik untuk negeri ini, karena berharap pada partai atau tokoh nasional atau caleg atau capres seringkali harus nyahok lagi dan lagi.

Selamat berjuang memperbaiki diri teman-teman di PKS. Juga partai-partai yang lain. Lebih penting daripada menang atau kalah di pemilu besok, saya dan banyak rakyat negeri ini sungguh butuh partai yang bersih dalam menjalankan ikhtiar politiknya dan peduli pada rakyat yang diminta suaranya.

Lebih baik kalah tapi terhormat daripada menang tapi tidak berkah.
Saya akan memilih partai yang seperti itu.

Image pinjem dari: http://anditoaja.files.wordpress.com/2008/04/pks-rally1.jpg

0 comments: