Footer 1

2008/05/06

COMBUTIO

Identifikasi
Kulit merupakan organ tubuh yang sangat penting. Ia merupakan struktur tubuh yang terbesar dan merupakan penyatu dari bagian-bagian tubuh. Oleh karena itu, kulit memainkan peran yang sangat signifikan dalam tubuh. Sama pentingnya dengan sistem lainnya dalam badan.
Luka bakar ialah trauma pada kulit yang disebabkan oleh panas tinggi. Ketika berhadapan dengan luka bakar, terdapat beberapa hal yang mesti kita telusuri, yaitu:
• Bagaimana terjadinya luka bakar ?
• Berapa luas luka bakar yang terjadi?
• Berapa kedalaman luka bakar?
• Di mana lokasi/tempat terjadinya?
• Siapa penderitanya?
Ada lima mekanisme timbulnya luka bakar:
1. Api: kontak dengan kobaran api.
2. Luka bakar cair: kontak dengan air mendidih, uap panas, dan minyak panas.
3. Luka bakar kimia: asam akan menimbulkan panas ketika kontak dengan jaringan organik.
4. Luka bakar listrik: tidak terlalu sering terjadi di Indonesia. Bisa timbul dari sambaran petir atau aliran listrik. Luka bakar listrik memiliki karakteristik yang unik, sebab sekalipun sumber panas (listrik) berasal dari luar tubuh, kebakaran/kerusakan yang parah justru terjadi di dalam tubuh.
5. Luka bakar kontak : kontak langsung dengan obyek panas, misalnya dengan wajan panas atau knalpot sepeda motor. Hal ini sangat sering terjadi di Indonesia.
Berapa luas luka bakar yang terjadi. The International Burns Chart akan membantu kita menentukan luas luka bakar yang terjadi. Dapat kita hitung total body surface area (TBSA). Luka bakar yang terjadi pada daerah muka dan leher jauh lebih berbahaya daripada luka bakar di tungkai bawah.
Pasalnya, luka bakar di tempat ini dapat berakibat pada terjadinya pembengkakan di daerah leher. Maka, kita mesti sangat waspada terhadap timbulnya obstruksi jalan napas.
Dengan alasan itu, daerah wajah dan leher mendapat persentase yang lebih besar daripada tungkai bawah. Penentuan luas luka adalah hal yang sangat subyektif.
Selalu dianjurkan untuk menggunakan angka perkiraan yang lebih tinggi. Jadi, jika Anda memperkirakan luas luka bakar yang terjadi berkisar antara 20-25 persen, gunakanlah angka yang lebih besar (25 persen). Jangan sekali-kali under estimate.
Bertahun-tahun lamanya disepakati penentuan kedalaman luka bakar menggunakan degree system (sistem derajat). Luka bakar diklasifikasi menjadi derajat 1, 2, dan 3. Kadang-kadang digunakan pula istilah derajat 4 pada kulit yang hangus terbakar mirip arang. Klasifikasi tersebut ialah :
- Luka bakar derajat 1 = superficial burn. Luka bakar permukaan yang tidak terlalu serius dan hanya mengenai lapisan kulit bagian atas. Sering kali disertai pembentukan vesikel (gelembung berisi cairan).
- Luka bakar derajat 2 = partial thickness burn (luka bakar parsial). Artinya luka bakar mengenai sebagian dari ketebalan kulit. Luka bakar dengan kedalaman ini sering kali disertai dengan rusaknya struktur di bawah kulit, seperti folikel rambut, kelenjar sebaseus (minyak), atau jaringan kolagen.
- Luka bakar derajat 3 = full thickness burn. Luka bakar mengenai seluruh ketebalan kulit. Struktur di bawah kulit pun sering kali mengalami kerusakan. Sekalipun demikian, kulit tidaklah lenyap, musnah, atau hilang, tetapi rusak.
- Luka bakar derajat 4 = hitam bagai arang, nekrotik.
Sebagian besar luka bakar merupakan kombinasi dari ketiga derajat di atas. Pada bagian pinggir sering kali terjadi luka bakar superfisial, sementara pada pusatnya, pada tempat terjadinya kontak, timbul parsial atau full thickness burn. Penentuan derajat luka bakar yang terbaru ialah tidak dengan "20 persen luka bakar derajat 3", tetapi "estimasi/perkiraan 20 persen luka bakar campuran superficial dan full thickness burn".
Lokasi luka bakar
Luka bakar dapat terjadi di dalam maupun di luar tubuh. Jalan napas pun dapat terbakar. Sebagaimana dijelaskan di atas, daerah kepala dan leher mendapat persentase yang lebih besar karena luka bakar di lokasi tersebut memiliki dampak yang lebih serius. Hal yang sama juga berlaku pada daerah tangan.
Luka bakar seluas 20 persen yang terjadi di tungkai bawah tidak akan menyengsarakan penderitanya sebagaimana jika lokasinya di daerah tangan. Lebih-lebih posisinya di tangan kanan yang fungsinya sangat esensial untuk aktivitas sehari- hari
Siapa penderitanya (umur pasien, berat badannya, status kesehatannya).
Sebagai contoh, luka bakar pada bayi atau lanjut usia jauh lebih serius daripada luka bakar dengan luas yang sama terjadi pada laki-laki usia 20 tahun.
Ketika masuk ke bagian terapi, hal pertama yang mesti kita tentukan ialah mengevaluasi apakah yang kita hadapi adalah luka bakar mayor. Disebut luka bakar mayor jika luasnya 20-30 persen parsial atau full thickness burn. Luka bakar mayor merupakan tindakan emergency. Penderitanya mesti segera dikirim ke pusat perawatan luka bakar (burn center) dan mesti dirawat inap.




Problem medis luka bakar mayor tidak hanya pada persoalan kulit. Sistem tubuh lainnya pun ikut terkena dampaknya. Pembuluh darah kapiler akan mengembang dalam upaya mengirim berbagai bahan/ tentara pertahanan tubuh. Selain itu pula terjadi perembesan darah ke luar pembuluh.
Peristiwa ini akan berefek pada kerja jantung, pembuluh limfa, hati, pankreas, dan berbagai sistem lainnya di dalam tubuh. Karena itu, luka bakar mayor mesti selalu dipandang sebagai kasus emergency. Kita mesti menghubungi bank darah, memeriksa laboratorium, menyiapkan fresh frozen plasma, dan sebagainya. Jika yang kita hadapi tidak termasuk ke dalam kriteria luka bakar mayor, kita dapat segera memberikan terapi.
Pertolongan pada Luka Bakar
• Luka bakar ringan dapat dikompres dengan handuk yang terlebih dahulu dibasahi air dingin atau air yang mengalir.
• Jangan gunakan batu es atau air dingin untuk mengompres luka bakar. Cukup dengan air biasa untuk mengurangi panas pada kulit.
• Hindari olesan mentega maupun odol untuk mengurangi kontak infeksi akibat reaksi panas yang ditimbulkan.
• Pada masa penyembuhan, usahakan tidak menggaruk bekas luka. Hal tersebut menimbulkan luka cacat/parut di kulit.
• Hindari kontak sinar matahati pada masa penyembuhan, karena mengakibatkan jaringan kulit baru rusak.
• Segera ke Unit Gawat Darurat bila terjadi luka bakar pada muka, sendi atau alat kelamin. Atau telah mengalami gangguan sesak napas akibat kebakaran.



Perawatan
Terdapat tiga prioritas penting dalam perawatan luka bakar ringan.
• Selalu dahulukan tindakan medis dan bedah. Sebagai contoh dalam menghadapi seorang pasien yang mengalami kesulitan bernapas, prioritas pertama kita ialah mengatasi masalah pernapasan. Baru setelah pernapasannya stabil, kita bergerak ke problem kulit.
• Setelah tuntas dengan urusan emergency, baru kita berupaya mempertahankan bentuk dan fungsi bagian tubuh yang terkena luka bakar.
• Prioritas berikutnya ialah upaya menciptakan penampakan jaringan parut sebaik mungkin. Hal ini merupakan problem utama dari pasien-pasien luka bakar. Upaya terpenting yang bisa dikerjakan ialah dengan pemberian tekanan di atasnya selama 6-12 bulan.
Pasien dapat menunggu terjadinya pertumbuhan kulit baru. Penantian ini umumnya memakan waktu yang lebih lama. Alternatif yang lebih cepat ialah dengan skin graft (cangkok kulit).
Cara ini dikerjakan dengan mengambil kulit dari suatu bagian tubuh yang kemudian ditanam pada daerah yang memerlukan. Lokasi pengambilan (donor site) biasanya di daerah paha karena daerah ini lebar dan gampang sembuh. Agar pertumbuhan terjadi, dibutuhkan beberapa syarat.
Kulit donor haruslah kulit yang sehat. Lokasi resipien (tempat donor ditanam) mesti memiliki jaringan pembuluh darah yang baik. Jika tidak, kulit donor tidak akan bisa tumbuh. Setelah kulit donor diletakkan, satu-satunya hal yang mesti dikerjakan ialah membiarkannya!
Jangan memberi tekanan apa pun! Kita hanya melindungi cangkok tersebut dan menantinya tumbuh. Umumnya pertumbuhan akan terjadi dalam 4-7 hari! Jika pada akhir hari ketujuh kulit tak juga tumbuh, boleh dikata graft Anda gagal! Kedalaman luka bakar juga menjadi pertimbangan penting. Graft tidak umum dikerjakan untuk luka bakar superficial. Kunci sukses lainnya ialah skill (kemampuan) dokter bedah yang mengerjakan graft ini.
Jika luka bakar seorang pasien demikian luas, sampai ia tak lagi memiliki bagian yang bisa dijadikan donor, anggota keluarga dapat mendonorkan kulitnya. Tentu saja mereka mesti memiliki golongan darah yang sama.
Kabar yang cukup mengagetkan ialah dimanfaatkannya kulit babi sintetis sebagai alternatif donor di negeri Barat. Sekali lagi, tanpa graft pun luka bakar akan sembuh. Namun, cara ini akan memakan waktu panjang. Dengan kata lain, graft merupakan cara penyembuhan yang paling cepat.
Eschar
Ketika luka bakar terjadi, tubuh berupaya untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Badan akan mengerahkan seluruh darah dan antibodi ke lokasi luka bakar. Proses ini dapat menyebabkan terbentuknya eschar.
Eschar ialah jaringan parut palsu. Ia bukanlah kulit sejati, tetapi menyelimuti luka bagaikan lapisan kulit. Eschar merupakan jaringan mati yang terdiri dari sel-sel kulit yang mengelupas. Karena ia tak hidup, ia tak bernapas dan tidak memungkinkan lalu lintas keluar masuknya bahan-bahan ke bagian dalam kulit.
Dengan kata lain, apa saja yang kita oleskan di atasnya akan nongkrong begitu saja, tidak meresap ke bagian dalam kulit. Salep antibiotika tidak akan menembus masuk. Karena itu, obat ini tidak akan menimbulkan efeknya. Eschar juga menghalangi pertumbuhan sel-sel kulit sehat dari bagian bawah kulit. Dengan alasan-alasan tersebut, eschar mesti dihilangkan.
Eschar mesti dikelupas, tindakan yang dalam bahasa medik dikenal dengan nama debridemen. Ada dua cara debridemen, yaitu debridemen mekanis dan kimia. Sebagaimana namanya, pada debridemen mekanis dilakukan upaya pembuangan eschar oleh seorang ahli bedah di kamar operasi
Sementara secara kimia digunakan salep silver sulfadiazine (SSD), flammazine, atau dermazine. Kandungan aktif di dalam salep ini ialah silver (perak) yang mempunyai kemampuan mengelupas kulit. Setelah eschar berhasil dilenyapkan, dokter dapat melakukan graft.
Sering tidak mudah untuk menentukan derajat luka bakar, khususnya pada hari-hari pertama (2-3 hari). Tidak jelas betul seberapa kedalaman luka bakar. Banyak dokter yang dengan serta-merta mengoleskan salep antibiotika.
Tiga hari kemudian baru ketahuan, ternyata luka bakarnya lebih dalam dari perkiraan. Karena alasan ini, tiap kali berhadapan dengan luka bakar, maka bahan pertama yang mesti kita oleskan ialah krim SSD. Baru kemudian luka kita periksa setiap hari
Setelah 2-3 hari, barulah kita memiliki gambaran yang lebih tepat tentang kondisi luka dan terapi apa yang mesti diberikan. SSD selalu dijadikan pilihan pertama karena salep ini juga mengandung antibiotika di dalamnya. Di samping silver yang melakukan fungsi debridemen.
Kandungan antimikroba SSD memiliki waktu paruh 12 jam. Ini berarti ia mesti dioleskan dua kali sehari. Untuk luka bakar kecil, pemakaian 1 kali sehari masih bisa ditoleransi.
Pertumbuhan
Setelah eschar dilenyapkan, apa yang terlihat ialah jaringan granulasi. Maka, kita tinggal menunggu jaringan tersebut tumbuh dan menyembuh. Agar pertumbuhan terjadi, kita harus berupaya membuat lingkungan yang optimal, yaitu:
• tidak terjadi pengelupasan
• tidak terjadi infeksi
• lingkungan mesti dipertahankan dalam keadaan lembab.
Ada tendensi untuk membiarkan luka dalam keadaan terbuka. Hal ini merupakan tindakan yang salah. Sebab, lingkungan yang kering akan merangsang terbentuknya sisik/ kerak pada permukaan kulit yang tidak memiliki lapisan-lapisan sebagaimana jaringan kulit sehat.
Luka-luka bakar tersebut akan sembuh, tetapi dibutuhkan kesabaran. Mengobati pasien luka bakar sungguh membutuhkan kesabaran. Anda harus menunggu kulit tubuh untuk tumbuh kembali.


DIARE
Diare (Mencret) adalah Berak encer (biasanya 4 x atau lebih dalam sehari), kadang-kadang disertai:
- Muntah
- Badan lesu atau lemah
- Panas
- Tidak nafsu makan
- Darah dan lender dalam kotoran
Diare dapat disebabkan oleh:
1. Infeksi oleh bakteri, virus atau parasit.
2. Allergi terhadap makanan atau obat tertentu
3. Infeksi oleh bakteri atau virus yang menyertai penyakit lain seperti:
o Campak
o Infeksi telinga
o Infeksi tenggorokan
o Malaria, dll
Diare (mencret) terutama pada Balita Sangat Berbahaya. Karena dapat menyebabkan kematian akibat kekurangan cairan.



Kematian akibat diare (mencret) dapat dicegah.
Sebagian besar diare akut (diare mendadak) pada anak dapat disembuhkan hanya dengan pemberian cairan dan meneruskan pemberian makanan saja.
Apa yang harus dilakukan saat anak diare?
1. Lakukan observasi awal penyebab diare. Apakah menu makanan menyebabkan anak diare?Jika akibat menu makanan atau keracunan, diare berfungsi membantu tubuh mengeluarkan zat beracun atau yang membahayakan tubuh.
Untuk itu diare jangan dicegah dengan minum obat anti diare akan tetapi dijaga agar tubuh tidak dehidrasi dengan jalan perbanyak intake cairan.Selama masih ada zat didalam tubuh yang beracun, si kecil butuh mengeluarkannya berulang2 nah kalo dikasih obat anti diare udah pasti donk diarenya berhenti akan Obat anti diare akan menyebabkan zat beracun tidak tuntas dibuang dan ibarat bom waktu suatu waktu zat tersebut dapat meledak dan membahayakan anak.
2. Anak penderita diare ringan tetap dapat mengkonsumsi makanan biasa, termasuk susu. ASI tetap dapat diberikan.Jika anak terlihat kembung setelah minum susu sapi atau formula, hubungi DSA. Diskusikan kemungkinan mengganti susu. Biasanya susu yang digunakan yaitu susu free-lactose (FL).Cairan khusus (pengganti cairan tubuh) umumnya belum diperlukan pada anak penderita diare ringan.
3. Anak penderita diare sedang dapat dirawat di rumah dengan pengawasan ekstra dan petunjuk dari DSA-nya.DSA biasanya menginformasikan berapa banyak cairan khusus yang perlu diminum dan jarak pemberiannya, jenis makanan yang dapat dikonsumsi (biasanya makanan lunak dan tanpa serat). ASI tetap dapat diberikan.Beberapa anak tidak dapat mencerna susu sapi saat diare. Hentikan jika anak Anda mengalami hal ini. Cairan khusus (umum disebut oralit – meskipun oralit sebenarnya adalah merk dagang) telah dibuat sedemikian rupa untuk menggantikan cairan dan garam elektrolit yang hilang selama diare. Cairan ini sangat bermanfaat sekali untuk perawatan diare ringan hengga diare sedang.
4. Untuk diare berat dengan gejala-gejala dehidrasi berat harus diberi cairan infus. Gejala dehidrasi berat antara lain seperti frekuensi buang air kecil yang menurun, tidak mengeluarkan air mata saat menangis, demam tinggi, rongga mulut kering, berat badan turun, mata cekung, haus dan lemas luar biasa.Laporkan pada DSA jika diare disertai keluarnya darah, tidur yang tidak dapat dibangunkan, dan demam tinggi.Anak tetap dapat diberikan makan saat tidak muntah dalam porsi sedikit.
Pada anak yang mengalami diare tanpa dehidrasi (kekurangan cairan).
Tanda-tandanya:
- Berak cair 1-2 kali sehari
- Muntah tidak ada
- Haus tidak ada
- Masih mau makan
- Masih mau bermain
Tindakan:
- Untuk mencegah dehidrasi, beri anak minum lebih banyak dari biasanya
- ASI (Air Susu Ibu) diteruskan
- Makanan diberikan seperti biasanya
- Bila keadaan anak bertambah berat, segera bawa ke Puskesmas terdekat

Pada anak yang mengalami diare dengan dehidrasi ringan/sedang.
Tanda-tandanya:
Berak cair 4-9 kali sehari- Kadang muntah 1-2 kali sehari
Kadang panas
Haus
Tidak mau makan
Badan lesu lemas

Tindakan:
- Berikan oralit
- ASI (Air Susu Ibu) diteruskan
- Teruskan pemberian makanan
- Sebaiknya yang lunak, mudah dicerna dan tidak merangsang
- Bila tidak ada perubahan segera bawa kembali ke Puskesmas terdekat.

Pada anak yang mengalami diare dengan dehidrasi berat.
Tanda-tandanya:
- Berak cair terus-menerus
- Muntah terus-menerus
- Haus sekali
- Mata cekung
- Bibir kering dan biru
- Tangan dan kaki dingin
- Sangat lemah
- Tidak mau makan
- Tidak mau bermain
- Tidak kencing 6 jam atau lebih
- Kadang-kadang dengan kejang dan panas tinggi
Tindakan:
- Segera bawa ke Rumah Sakit / Puskesmas dengan fasilitas Perawatan
- Oralit dan ASI diteruskan selama masih bisa minum

Takaran pemberian Oralit.

Umur Jumlah Cairan
Di bawah 1 thn 3 jam pertama 1,5 gelas selanjutnya 0.5 gelas setiap kali mencret
Di bawah 5 thn (anak balita) 3 jam pertama 3 gelas, selanjutnya 1 gelas setiap kali mencret
Anak diatas 5 thn 3 jam pertama 6 gelas, selanjutnya 1,5 gelas setiap kali mencret
Anak diatas 12 thn & dewasa 3 jam pertama 12 gelas, selanjutnya 2 gelas setiap kali mencret (1 gelas : 200 cc)

Dimana Oralit dapat diperoleh:
Oralit dapat diperoleh di Puskesmas, Posyandu, Apotik dan Toko Obat
Jangan membuat sendiri cairan oralit
Takaran dan kandungan dari oralit sangat kompleks. Akibatnya mungkin saja tanpa sengaja anda salah membuatnya. Gunakan cairan yang dibuat oleh beberapa perusahaan farmasi terpercaya.
Contoh jenis-jenis produk cairan rehidrasi yg umumnya terdapat di apotek antara lain Pedialyte (Ross Laboratories), Infalyte (Mead Johnson Nutritionals), ReVital (PTS Labs). Tanyakan apoteker jika Anda memerlukan bantuan.
Jika anak tidak muntah, secara umum cairan dapat diberikan sampai jumlah urin anak kembali normal.
Penyakit Diare dapat ditularkan melalui:
- Pemakaian botol susu yang tidak bersih
- Menggunakan sumber air yang tercemar
- Buang air besar disembarang tempat
- Pencemaran makanan oleh serangga (lalat, kecoa, dll) atau oleh tangan yang kotor.


Bagaimana mencegah penyakit diare:
Penyakit diare dapat dicegah melalui:
1. Pemberian ASI (Air Susu Ibu)
2. Pemberian makanan pendamping ASI yang bersih dan bergizi setelah bayi berumur 4 bulan.
Apa yang JANGAN dilakukan saat anak diare?
1. Membuat cairan khusus sendiri, kecuali atas petunjuk DSA dan Anda memiliki alat-alat yang dibutuhkan.
2. Melarang anak makan saat ia lapar
3. Menggunakan susu yang direbus atau kaldu/sup asin.
4. Menggunakan obat anti diare, kecuali atas instruksi DSA.
PENYAKIT INFEKSI OLEH VIRUS HIV
Apakah AIDS itu ?
AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome. Acquired artinya didapat, jadi bukan merupakan penyakit keturunan, immuno berarti sistem kekebalan tubuh, deficiency artinya kekurangan, sedangkan syndrome adalah kumpulan gejala.
AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang merusak sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh mudah diserang penyakit-penyakit lain yang dapat berakibat fatal. Padahal, penyakit-penyakit tersebut misalnya berbagai virus, cacing, jamur protozoa, dan basil tidak menyebabkan gangguan yang berarti pada orang yang sistem kekebalannya normal. Selain penyakit infeksi, penderita AIDS juga mudah terkena kanker. Dengan demikian, gejala AIDS amat bervariasi.

Virus yang menyebabkan penyakit ini adalah virus HIV (Human Immuno-deficiency Virus). Dewasa ini dikenal juga dua tipe HIV yaitu HIV-1 dan HIV-2. Sebagian besar infeksi disebabkan HIV-1, sedangkan infeksi oleh HIV-2 didapatkan di Afrika Barat. Infeksi HIV-1 memberi gambaran klinis yang hampir sama. Hanya infeksi HIV-1 lebih mudah ditularkan dan masa sejak mulai infeksi (masuknya virus ke tubuh) sampai timbulnya penyakit lebih pendek.
Perjalanan Penyakit
Setelah terinfeksi HIV, 50-70% penderita akan mengalami gejala yang disebut sindrom HIV akut. Gejala ini serupa dengan gejala infeksi virus pada umumnya yaitu berupa demam, sakit kepala, sakit tenggorok, mialgia (pegal-pegal di badan), pembesaran kelenjar dan rasa lemah. Pada sebagian orang, infeksi dapat berat disertai kesadaran menurun. Sindrom ini biasanya akan menghilang dalam beberapa mingggu. Dalam waktu 3 – 6 bulan kemudian, tes serologi baru akan positif, karena telah terbentuk antibodi. Masa 3 – 6 bulan ini disebut window periode, di mana penderita dapat menularkan namun secara laboratorium hasil tes HIV-nya masih negatif.
Setelah melalui infeksi primer, penderita akan masuk ke dalam masa tanpa gejala. Pada masa ini virus terus berkembang biak secara progresif di kelenjar limfe. Masa ini berlangsung cukup panjang, yaitu 5 10 tahun. Setelah masa ini pasien akan masuk ke fase full blown AIDS.
Gejala Penyakit AIDS
Gejala penyakit AIDS sangat bervariasi. Berikut ini gejala yang ditemui pada penderita yang dirawat atau pun yang berobat jalan di RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo.

Gejala Jumlah Prosentase (%)
Panas lebih dari 1 bulan 44 100
Batuk-batuk 40 90
Sariawan dan nyeri menelan 37 84,4
Badan menjadi kurus sekali 36 81,1
Diare 33 75
Sesak napas 20 45,4
Pembesaran kelenjar getah bening 14 31,8
Kesadaran menurun 9 20,4
Penurunan ketajaman penglihatan 7 15,9
Bercak ungu kehitaman di kulit 5 11,4


Gejala penyakit AIDS tersebut harus ditafsirkan dengan hati-hati, karena dapat merupakan gejala penyakit lain yang banyak terdapat di Indonesia, misalnya gejala panas dapat disebabkan penyakit tipus atau tuberkulosis paru. Bila terdapat beberapa gejala bersama-sama pada seseorang dan ia mempunyai perilaku atau riwayat perilaku yang mudah tertular AIDS, maka dianjurkan ia tes darah HIV.

Penyakit yang Sering Menyerang Perilaku AIDS
Dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh, penderita menjadi lebih mudah terserang penyakit infeksi maupun kanker. Bahkan penyakit-penyakit inilah yang sering menjadi penyebab kematian penderita. Infeksi yang timbul karena melemahnya kekebalan tubuh ini disebut infeksi oportunistik. Sebagian besar penyakit infeksi yang timbul merupakan reaktivasi (pengaktifan kembali) kuman yang sudah ada pada penderita, jadi bukan merupakan infeksi baru. Sementara itu, untuk infeksi parasit/jamur tergantung prevalensi parasit/jamur di daerah tersebut.
Berikut penyakit yang ditemukan pada penderita yang dirawat atau pun berobat jalan di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo.

Penyakit Jumlah Prosentasi (%)
Kandidiasis oral dan esofagus 37 84,1
Tuberkulosis paru/ekstrapulmoner 19 43,2
Infeksi virus sitomegalo 15 34,1
Pneumonia rekurens 14 31,8
Ensefalitis toksoplasma 8 18,2
Pneumonia P. Carinii 6 13,6
Infeksi virus herpes simpleks 4 9,1

Pengobatan

Walau belum ada obat penyembuh AIDS, namun telah ditemukan beberapa obat yang dapat menghambat infeksi HIV dan beberapa obat yang secara efektif dapat mengatasi infeksi. Jadi sebagian besar masalah klinik dapat diobati, kualitas hidup dapat diperbaiki dan harapan hidup dapat ditingkatkan.Pada umumnya pengobatan penderita AIDS dapat dibagi menjadi 3 yaitu pengobatan terhadap HIV, pengobatan terhadap infeksi oportunistik, dan pengobatan pendukung seperti nutrisi, olahraga, tidur, psikososial, dan agama.
Penularan Penyakit AIDS
Biaya pengobatan penyakit ini amat mahal, padahal hasilnya pun masih belum memuaskan, karena itu akan lebih baik mencegah timbulnya penyakit ini bila dibandingkan mengobati. Untuk melakukan upaya pencegahan perlu diketahui bagaimana cara penularan penyakit ini.
Pada prinsipnya penularan penyakit ini dapat melalui hubungan seksual, parenteral, dan perinatal. Kendati efektifitas penularan seksual sangat kecil dibandingkan jalur penularan lain, yaitu berkisar 0,1 – 1 %, tetapi karena frekuensi kejadiannya sangat besar maka prosentase penularan HIV secara seksual akhirnya menjadi sangat besar.
Berikut cara penularan pada 446 kasus AIDS di Indonesia (data sampai 30 November 2000).

Cara Penularan Jumlah Prosentase (%)
Hubungan seksual 325 82,87
Pengguna narkotika suntik 78 17,49
Perinatal 6 1,34
Tranfusi darah 4 0,01

Bagaimana Mencegah Penularan Seksual?
Kenyataan di atas menunjukkan bahwa mendidik masyarakat agar berperilaku secara bertanggung jawab dalam kehidupan pribadi khususnya dalam masalah seks merupakan pencegahan penularan yang paling efektif.
Untuk mencegah penularan seksual sebaiknya hindari hubungan seksual di luar pernikahan dengan siapa saja dan hindari hubungan homoseksual. Hindari hubungan seksual dengan tuna susila (wanita maupun lelaki) meskipun di daerah yang dikatakan bebas AIDS. Kita tidak dapat mengetahui apakah seseorang mengidap AIDS dari penampilannya saja. Orang yang terinfeksi virus AIDS seringkali merasa sehat dan dari luar tampak sehat.
Minuman alkohol seringkali menyebabkan seseorang kurang dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah, menyebabkan seseorang tidak dapat berpikir jerinih bahwa hubungan di luar nikah melanggar aturan agama dan lebih mudah menularkan AIDS dan berbagai penyakit hubungan seksual lain. Untuk alasan yang sama, hindari nonton film porno.
Bila tidak bisa menghindari hubungan seks di luar pernikahan, gunakan kondom. Penggunaan kondom ini paling tidak dapat mengurangi kemungkinan penularan penyakit ini.

Bagaimana Mencegah Penularan Melalui Jarum Suntik?
Hindari suntikan obat apa pun, kecuali bila amat perlu. Bila memang harus disuntik, pakailah jarum suntik sekali pakai atau jarum suntik yang telah disterilkan dengan baik dan benar. Untuk pecandu narkotika, jangan sekali-kali memakai jarum suntik bekas orang lain.
Penutup

Mencegah lebih baik daripada mengobati, merupakan kata bijak yang sampai sekarang masih relevan. Demikian juga dengan masalah penyakit AIDS ini. Apalagi mengingat jumlah penderita penyakit ini meningkat pesat, maka hendaknya semua pihak mulai menaruh perhatian dalam upaya pencegahan penyakit ini agar dapat dilaksanakan dengan baik, sehingga jumlah penderita tidak terus menerus membengkak.

0 comments: