Footer 1

2008/09/23

Persiapan Lebaran

Apa yang telah Anda siapkan untuk lebaran tahun ini?

Tiket pulang kampung? Oleh-oleh? Baju baru? Bawaan seabrek karena naik mobil sendiri meskipun kreditan? Rumah yang dicat ulang karena akan dijadikan tempat berkumpulnya trah? Menukarkan uang jadi recehan untuk dibagi-bagikan? Bahan makanan yang berlimpah karena lebaran adalah pesta setahun sekali? Ketupat dan opor ayam? Parsel untuk rekanan bisnis Anda atau klien agar tidak berhenti memberi kerjaan setelah lebaran? Pulsa untuk sms yang pastinya harus lebih besar karena akan terpakai puluhan atau ratusan di malam lebaran? Kembang api di malam takbiran?

Saya sepenuhnya setuju dengan budaya lebaran yang selama ini kita jalankan take it for granted. Semua itu baik-baik saja selama kita lakukan secukupnya, tidak berlebih-lebihan. Sehingga kita melakukannya dengan hati sadar, bukannya karena terjebak arus kebudayaan yang 'mengharuskan' kita untuk patuh dan tak berani menolak untuk berbeda.

Tapi inilah yang saya siapkan untuk lebaran besok, kalau-kalau Anda ingin tahu:
  • Bensin penuh untuk sepeda motor karena saya merencanakan untuk melakukan perjalanan menemukan diri saya sendiri
  • THR secukupnya untuk beli buku-buku yang akan saya lahap di masa liburan
  • Kopi, jahe dan milo untuk menemani malam-malam yang akan saya habiskan untuk mengedit content Buku Jualan Ide Segar yang sedang disiapkan untuk Cetakan Kedua
  • Puluhan parsel bersama teman-teman di Petakumpet untuk dipersembahkan pada saudara-saudara kita di jalanan
  • Mengunjungi lebih banyak masjid yang belum pernah saya singgahi
  • Sejuta maaf untuk sahabat dan handai taulan serta teman-teman dekat yang mungkin tak sempat saya balas sms-nya karena saya sibuk bersilaturrahmi dengan hati saya yang terdalam yang setahun ini sering saya cuekin
  • Dan beberapa hal lain yang idenya masih terus saya pikirkan sampai menjelang hari H.

Akhirnya, marilah kita persiapkan lebaran besok dengan memaksimalkan Ramadhan kita yang masih seminggu ini agar kita jadi pemenang yang sejati, bukan sekedar ikut-ikutan lebaran. Yang baik dari hari yang telah kita lalui, terus ditingkatkan setelah lebaran. Kesucian yang telah kita perjuangkan, selayaknya dipertahankan.

Selamat berlebaran dengan sanak saudara dan orang-orang yang Anda sayangi. Mohon maaf jika selama ini saya pernah menghidangkan kata-kata yang tak sesuai di hati Anda semua, para pembaca blog ini yang saya cintai. Bukan karena saya bermaksud seperti itu tapi semata-mata agar kita semua mulai bisa melihat segala sesuatu dengan cara yang berbeda. Meskipun jadi berbeda itu tidak nyaman dan tidak mudah.

Tapi ternyata bisa kan?

0 comments: