Amsterdam, Kelebihan berat badan sudah lama diketahui sebagai salah satu pemicu penyakit kardiovaskular (pembuluh darah). Namun peneliti di Belanda menemukan yang lebih rinci mengenai ukuran lingkar pinggang dan indeks massa tubuh yang bisa memprediksi penyakit jantung.
Selama 10 tahun sebuah studi tersebut menemukan bahwa separuh dari kasus serangan jantung fatal dan seperempat dari kasus tidak fatal ternyata terkait dengan masalah kelebihan berat badan dan tingginya indeks massa tubuh (BMI/body mass index) atau pinggang besar.
Penelitian ini menunjukkan adanya efek yang substansial dari kelebihan berat badan dan obesitas pada penyakit jantung berupa risiko fatal atau tidak fatal.
"Dalam waktu dekat akan bisa diketahui dampak obesitas pada beban penyakit jantung yang semakin besar," kata Ineke van Dis, peneliti dari Netherlands Heart Foundation yang memimpin penelitian seperti dilansir dari Reuters, Selasa (8/12/2009).
Dis dan rekannya di proyek pemantauan faktor risiko penyakit kronis di Dutch National Institute for Public Health and the Environment, mengukur BMI dan lingkar pinggang terhadap 20.500 laki-laki dan perempuan dalam kurun tahun 1993 dan 1997.
Ketika usia disesuaikan dengan BMI dan ukuran pinggang dengan catatan rumah sakit dan penyebab kematian selama 10 tahun, didapat bahwa lebih dari setengah (53 persen) semua kasus penyakit jantung adalah fatal. Sekitar seperempat (25-30 persen) beruapa kasus tidak fatal. Kasus fatal dan tidak fatal itu terjadi pada orang yang didefinisikan sebagai kelebihan berat badan dan obesitas.
Menurut data WHO, orang yang kelebihan berat memiliki BMI antara 25 dan 30, sedangkan orang obesitas memiliki BMI 30 atau lebih. BMI dihitung dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan dalam meter.
Lingkar pinggang pria berukuran 94 dan 101,9 cm didefinisikan sebagai kelebihan berat badan, sedangkan kategori obesitas jika ukuran pinggang lebih dari 102 cm. Pada wanita ukuran pinggang 80-87,9 cm masuk kategori kelebihan berat badan dan obesitas jika lebih dari 88 cm.
Kasus obesitas terus meningkat di seluruh dunia dan sekarang diakui sebagai masalah kesehatan masyarakat global.
"Temuan ini menggarisbawahi perlunya kebijakan dan kegiatan untuk mencegah kelebihan berat badan pada masyarakat dunia," kata Dis dalam studi yang dipublikasikan dalam European Journal of Cardiovascular Prevention and Rehabilitation.
Via : detikHealth.com
Selama 10 tahun sebuah studi tersebut menemukan bahwa separuh dari kasus serangan jantung fatal dan seperempat dari kasus tidak fatal ternyata terkait dengan masalah kelebihan berat badan dan tingginya indeks massa tubuh (BMI/body mass index) atau pinggang besar.
Penelitian ini menunjukkan adanya efek yang substansial dari kelebihan berat badan dan obesitas pada penyakit jantung berupa risiko fatal atau tidak fatal.
"Dalam waktu dekat akan bisa diketahui dampak obesitas pada beban penyakit jantung yang semakin besar," kata Ineke van Dis, peneliti dari Netherlands Heart Foundation yang memimpin penelitian seperti dilansir dari Reuters, Selasa (8/12/2009).
Dis dan rekannya di proyek pemantauan faktor risiko penyakit kronis di Dutch National Institute for Public Health and the Environment, mengukur BMI dan lingkar pinggang terhadap 20.500 laki-laki dan perempuan dalam kurun tahun 1993 dan 1997.
Ketika usia disesuaikan dengan BMI dan ukuran pinggang dengan catatan rumah sakit dan penyebab kematian selama 10 tahun, didapat bahwa lebih dari setengah (53 persen) semua kasus penyakit jantung adalah fatal. Sekitar seperempat (25-30 persen) beruapa kasus tidak fatal. Kasus fatal dan tidak fatal itu terjadi pada orang yang didefinisikan sebagai kelebihan berat badan dan obesitas.
Menurut data WHO, orang yang kelebihan berat memiliki BMI antara 25 dan 30, sedangkan orang obesitas memiliki BMI 30 atau lebih. BMI dihitung dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan dalam meter.
Lingkar pinggang pria berukuran 94 dan 101,9 cm didefinisikan sebagai kelebihan berat badan, sedangkan kategori obesitas jika ukuran pinggang lebih dari 102 cm. Pada wanita ukuran pinggang 80-87,9 cm masuk kategori kelebihan berat badan dan obesitas jika lebih dari 88 cm.
Kasus obesitas terus meningkat di seluruh dunia dan sekarang diakui sebagai masalah kesehatan masyarakat global.
"Temuan ini menggarisbawahi perlunya kebijakan dan kegiatan untuk mencegah kelebihan berat badan pada masyarakat dunia," kata Dis dalam studi yang dipublikasikan dalam European Journal of Cardiovascular Prevention and Rehabilitation.
Via : detikHealth.com
0 comments:
Posting Komentar